Nationalgeographic.co.id—Para astronom telah mengumumkan bahwa Teleskop Luar Angkasa James Webb telah mendeteksi apa yang mungkin black hole atau lubang hitam tertua yang diketahui di alam semesta. Mereka mendekonstruksi secercah cahaya redup dari dekat fajar kosmik.
Lubang hitam paling awal yang diketahui di alam semesta tersebut adalah monster kosmik yang 10 juta kali lebih berat dari matahari. Para astronom berpikir bahwa lubang hitam yang lebih awal dapat mengerumuni kosmos muda.
James Webb Space Telescope (JWST), yang kameranya yang kuat memungkinkannya untuk mengintip ke masa lalu ke tahap awal alam semesta, menemukan lubang hitam supermasif, yang memiliki massa 10 juta kali matahari, di pusat galaksi bayi 570 juta tahun setelah alam semesta dimulai.
Monster kosmik itu bisa jadi hanyalah salah satu dari lubang hitam yang tak terhitung jumlahnya yang melahap dirinya sendiri hingga ukuran yang semakin besar selama fajar kosmik, periode yang dimulai sekitar 100 juta tahun setelah Big Bang ketika alam semesta awal bersinar selama satu miliar tahun.
Para astronom tidak yakin mengapa ada begitu banyak lubang hitam atau bagaimana mereka menjadi begitu besar.
Para peneliti yang menemukan lubang hitam terbaru menerbitkan temuan mereka pada jurnal pre print arXiv, tetapi penelitian tersebut belum ditinjau oleh rekan sejawat.
Jurnal tersebut dipublikasikan dengan judul "A CEERS Discovery of an Accreting Supermassive Black Hole 570 Myr after the Big Bang: Identifying a Progenitor of Massive z > 6 Quasars."
"Ini adalah yang pertama yang kami temukan pada pergeseran merah ini (titik waktu setelah Big Bang), tetapi harus ada banyak dari mereka," penulis studi utama Rebecca Larson, seorang ahli astrofisika di Universitas. dari Texas di Austin, kepada Live Science.
“Kami benar-benar memperkirakan bahwa lubang hitam ini tidak terbentuk begitu saja (baru-baru ini), jadi seharusnya ada lebih banyak lubang hitam yang lebih muda dan ada lebih awal di alam semesta."
"Kami baru mulai dapat mempelajari sejarah kosmik kali ini dengan cara ini, dengan James Webb, dan saya senang kami menemukan lebih banyak dari mereka."
Lubang hitam lahir dari runtuhnya bintang raksasa dan tumbuh dengan terus-menerus melahap gas, debu, bintang, dan lubang hitam lainnya.
Untuk beberapa celah ruang-waktu yang rakus, gesekan menyebabkan material yang berputar ke dalam intinya memanas, dan memancarkan cahaya yang dapat dideteksi oleh teleskop, mengubahnya menjadi apa yang disebut active galactic nuclei (AGN).
Source | : | Live Science,arXiv |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR