Nationalgeographic.co.id—Studi baru yang dipimpin profesor dari University of Houston College of Education menunjukkan bahwa bermain video gim tidak membahayakan kemampuan kognitif anak-anak. Orang tua mungkin sudah waktunya untuk memikirkan kembali aturan video gim dalam keluarga mereka.
Temuan tersebut telah menantang ketakutan yang telah didengar oleh orang tua selama bertahun-tahun. Selama ini orang tua menganggap bahwa video gim dapat berdampak buruk bagi anak-anak, padahal itu semua tidak benar.
Para orang tua ketakutan, anak-anak yang menghabiskan waktu berjam-jam bermain video gim, atau memilih gim dengan genre tertentu, akan menunjukkan hasil yang tidak sehat dalam kemampuan kognitif mereka.
Terlepas dari ketakutan lama bahwa efek buruk mengikuti permainan video gim yang berlebihan atau pilihan permainan yang dipertanyakan, para peneliti menemukan bahwa faktor-faktor tersebut tidak terlalu penting, jika ada, dalam kesehatan otak anak-anak. Berita buruknya?
Penelitian juga melihat tidak ada manfaat terukur dari video gim yang diklaim dapat membantu perkembangan anak. Video gim yang dianggap sebagai alat pembelajaran yang efektif juga tidak menunjukkan efek yang berarti.
"Penelitian kami tidak menemukan (ada) hubungan semacam itu, terlepas dari berapa lama anak-anak bermain dan jenis permainan apa yang mereka pilih," kata Jie Zhang.
Zhang adalah profesor kurikulum dan pengajaran di University of Houston College of Education dan anggota tim peneliti.
Studi ini didanai oleh National Science Foundation. Karya tersebut telah diterbitkan dalam Journal of Media Psychology dengan judul "Video gim Play, Any Association With Preteens’ Cognitive Ability Test Performance?" baru-baru ini.
Dalam mencapai kesimpulan, peneliti memeriksa kebiasaan bermain video gim dari 160 siswa praremaja sekolah umum perkotaan yang beragam (70 persen dari rumah tangga berpenghasilan rendah), yang mewakili kelompok usia yang kurang dipelajari dalam penelitian sebelumnya.
Siswa yang berpartisipasi melaporkan bermain video gim rata-rata 2,5 jam setiap hari, dengan kelompok gim terberat menghabiskan sebanyak 4,5 jam setiap hari.
Tim mencari hubungan antara permainan video gim siswa dan kinerja mereka pada Tes Kemampuan Kognitif standar 7, yang dikenal sebagai CogAT, yang mengevaluasi keterampilan verbal, kuantitatif, dan nonverbal/spasial.
Source | : | Journal of Media Psychology |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR