Nationalgeographic.co.id—Di berbagai kebudayaan, naga merupakan hewan mitos penting yang memiliki kekuatan menakjubkan. Dalam mitologi barat, gigi naga dipercaya menjadi senjata pemusnah massal. Sedangkan dalam budaya Tiongkok kuno, gigi naga memiliki khasiat penyembuhan. Pada akhirnya, mitos kuno itu membawa ke penghancuran lanskap paleontologi penting di Tiongkok demi mendapatkan gigi naga.
Mitologi gigi naga di dunia barat
Dalam mitologi Yunani, gigi naga hadir dalam kisah Cadmus serta Jason dan Argonauts. Mereka mengumpulkan gigi setelah membunuh naga suci. Diberi saran oleh Athenna, gigi naga pun ditabur oleh Cadmud. Alhasil, sekelompok prajurit ganas yang disebut spartoi tumbuh dari gigi naga tersebut.
Pencarian legendaris Jason untuk Golden Fleece juga terhalang ketika gigi naga yang ditanam tumbuh menjadi prajurit zombie bersenjata lengkap.
Dua legenda klasik Cadmus dan Jason mengilhami ungkapan menabur gigi naga, artinya melakukan sesuatu yang mengobarkan perselisihan
Alkimia timur
Dalam alkimia Tiongkok dan praktik pengobatan awal, jamur dan buddha’s hand dikonsumsi dengan bubuk kalajengking, cula badak, dan fosil gigi. Tulang dinosaurus, yang dikenal sebagai longgu atau longchi (tulang naga), juga menjadi salah satu bahannya. Semua bahan itu diramu untuk dijadikan obat.
Gigi naga masih sangat dihargai karena khasiat penyembuhannya yang dirinci dalam teks tertua pengobatan Tiongkok. “Teks tersebut ditulis oleh kaisar mitologis Sheng Nung,” tulis Ashley Cowei di laman Ancient Pages. Konon orang Tiongkok kuno percaya jika gigi naga berkhasiat untuk menyembuhkan kejang, epilepsi dan kegilaan dan 12 jenis kejang pada anak-anak.
Menurut ahli mitologi Bruce MacFadden, “Orang Tiongkok sangat menghargai gigi lebih tinggi. Oleh karena itu gigi lebih mahal daripada tulang.” Dalam buku J. Gunnar Andersson, Children of the Yellow Earth: Studies in Prehistoric China, cangkang kerang yang membatu dapat mengobati reumatik, penyakit kulit, dan gangguan mata.
Kamus Pengobatan Tradisional Tiongkok mencantumkan tulang dan gigi naga dalam kategori obat penenang.
“Tulang Naga; Os Draconis. Obat ini terdiri dari fosil tulang mamalia besar purba, seperti Stegodon orientalis dan Rhinocerus sinensis dan digunakan sebagai obat penenang untuk pengobatan jantung berdebar kencang, dan insomnia.”
Saat ini, diketahui bahwa fosil tidak mengandung vitamin atau mineral penyembuh. Konon peningkatan kesehatan setelah dikonsumsi tidak lebih dari efek plasebo. Namun dari mana kepercayaan akan khasiat gigi naga di budaya Tiongkok berawal?
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR