Nationalgeographic.co.id—Dinasti Joseon memerintah Semenanjung Korea selama lebih dari 500 tahun. Masa pemerintahannya dimulai sejak jatuhnya Dinasti Goryeo pada tahun 1392 hingga Pendudukan Jepang pada tahun 1910. Selama itu, apa saja peran Dinasti Joseon bagi sejarah Korea? Salah satu yang pasti adalah inovasi budaya dan pencapaian dinasti terakhir Korea terus memengaruhi masyarakat Korea modern.
Pendirian Dinasti Joseon
“Dinasti Goryeo yang berusia 400 tahun mengalami kemunduran pada akhir abad ke-14,” tulis Kallie Szczepanski di laman ThoughtCo. Dinasti itu dilemahkan oleh perebutan kekuasaan internal dan pendudukan oleh Kekaisaran Mongol. Seorang jenderal tentara yang cerdik, Yi Seong-gye, dikirim untuk menyerang Manchuria pada tahun 1388.
Sebaliknya, dia kembali ke ibu kota, menghancurkan pasukan saingannya Jenderal Choe Yeong, dan menggulingkan Raja Goryeo U. Jenderal Yi tidak segera merebut kekuasaan. Dia memerintah melalui kaisar boneka Goryeo dari tahun 1389 hingga 1392.
Tidak puas dengan pengaturan ini, Yi mengeksekusi Raja U dan putranya yang berusia 8 tahun. Pada tahun 1392, Jenderal Yi naik takhta dan diberi nama Raja Taejo.
Konsolidasi kekuasaan
Di awal pemerintahan Taejo, para bangsawan yang masih setia kepada Dinasti Goryeo secara teratur mengancam akan memberontak. Untuk menopang kekuasaannya, Taejo menyatakan dirinya sebagai pendiri Kerajaan Joseon Agung. Ia pun memusnahkan anggota klan dinasti lama yang memberontak.
Raja Taejo juga menandai awal yang baru dengan memindahkan ibu kota dari Gaegyeong ke kota baru di Hanyang. Kota ini disebut Hanseong, tetapi kemudian dikenal sebagai Seoul. Raja Joseon membangun bangunan menakjubkan di ibu kota baru. Beberapa di antaranya adalah Istana Gyeongbuk (1395) dan Istana Changdeok (1405).
Dinasti Joseon sempat mengalami intrik politik termasuk Perselisihan Para Pangeran. Dalam perselisihan itu, putra-putra Taejo memperebutkan takhta. Pada 1401, Joseon Korea menjadi anak sungai Ming Tiongkok.
Budaya dan kekuasaan Joseon mencapai puncak baru di bawah cicit Taejo, Raja Sejong yang Agung (memerintah 1418–1450). Sejong sangat bijak, bahkan sejak masih kecil. Perselisihan di masa lalu dan kecakapan sang adik membuat kedua kakak laki-lakinya menyingkir dari daftar putra mahkota.
Sejong terkenal karena menemukan aksara Korea, hangul, yang fonetis dan lebih mudah dipelajari daripada aksara Tionghoa. Dia juga merevolusi pertanian dan mensponsori penemuan pengukur hujan dan jam matahari.
Source | : | thought.co |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR