Studi baru dari para ilmuwan di Norwegian University of Science and Technology (NTNU) telah mengembangkan benih ikan bebas bakteri. Temuan tersebut memungkinkan mereka dapat menambahkan bakteri yang selektif nantinya untuk membuat ikan salmon lebih sehat.
Hasil penelitian tersebut telah mereka jelaskan di jurnal Animals dengan judul "A novel gnotobiotic experimental system for Atlantic salmon (Salmo salar L.) reveals a microbial influence on mucosal barrier function and adipose tissue accumulation during the yolk sac stage."
Untuk penelitian tersebut, para peneliti membiakkan benih ikan yang benar-benar bebas bakteri. Hal tersebut sebenarnya lebih penting daripada yang mungkin dipikirkan selama ini.
“Kami berhasil menjaga anak ikan bebas bakteri hingga 12 minggu setelah telur menetas,” kata Ingrid Bakke. Dia adalah seorang profesor di Departemen Bioteknologi dan Ilmu Pangan NTNU.
Langkah ini sekarang telah membantu para peneliti untuk mencari tahu bagaimana bakteri dan ikan saling mempengaruhi.
Memahami interaksi mereka suatu hari nanti juga dapat mengarah pada metode untuk mencegah ikan menjadi sakit dan, meskipun masih jauh, bisa menjadi kabar baik bagi industri perikanan, pasokan makanan kita di masa depan – dan paling tidak untuk ikan itu sendiri.
Para peneliti telah mempelajari bagaimana bakteri mempengaruhi pertumbuhan, gen, dan selaput lendir ikan.
Triliunan bakteri
Bakteri jelas mempengaruhi kesehatan kita, tetapi tidak hanya secara negatif. Selama kita berada di dalam rahim ibu kita, kita hidup terlindungi dan bahkan mungkin bebas bakteri, tapi itu berakhir begitu kita lahir. Tubuh manusia biasanya mengandung triliunan bakteri – itu adalah angka yang diikuti oleh 15 angka nol. Hal yang sama berlaku untuk organisme hidup lainnya.
“Banyak bakteri kita diperlukan agar tubuh manusia berfungsi. Mereka diperlukan untuk pengembangan sistem kekebalan kita, dan mereka berkontribusi pada pencernaan dan meningkatkan nilai energi dari makanan yang kita makan. Mereka melindungi dari bakteri penyakit dan menghasilkan vitamin yang kita butuhkan,” kata Bakke.
Semua fungsi ini dan lebih banyak lagi membantu kita memahami pentingnya mencari tahu lebih banyak tentang cara kerja teman bakteri kita.
Jadi bagaimana para peneliti melakukan penelitian ini?
Source | : | Animals,Norwegian University of Science and Technology |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR