Baca Juga: Ketika Matahari 'Bersin', Maka Satu Kota di Bumi pun Akan Lumpuh
Baca Juga: Bintang Muda Ini Menyimpan Peringatan untuk Kehidupan di Bumi
Untuk melakukan hal itu, siswa dibagi menjadi kelompok tiga atau empat dan memilih suar normal yang ingin mereka analisis selama satu semester. Kemudian, melalui serangkaian perhitungan yang panjang, mereka menjumlahkan berapa banyak panas yang dapat dicurahkan masing-masing peristiwa ini ke dalam korona matahari.
Perhitungan mereka melukiskan gambaran yang jelas: Jumlah nanoflares matahari kemungkinan tidak akan cukup kuat untuk memanaskan korona hingga jutaan derajat Celcius.
Apa yang membuat korona begitu panas tidak jelas. Sebuah teori bersaing menyatakan bahwa gelombang di medan magnet matahari membawa energi dari dalam matahari ke atmosfernya.
Akan tetapi temuan sebenarnya dari penelitian tersebut bukanlah satu-satunya hasil yang penting. Lewandowski mengatakan murid-muridnya dapat memiliki kesempatan yang jarang bagi ilmuwan dan insinyur di awal karir mereka, untuk belajar langsung tentang cara kerja penelitian ilmiah yang kolaboratif dan sering berantakan di dunia nyata.
"Kami masih mendengar siswa berbicara tentang kursus ini di aula," katanya. "Siswa kami mampu membangun komunitas dan saling mendukung di saat yang sangat sulit."
KOMENTAR