Nationalgeographic.co.id—Cerita tentang makhluk mitologi Korea berasal dari ribuan tahun yang lalu. Mulai dari jeoseung saja atau malaikat maut hingga cheonyeo atau hantu perawan.
Banyak cerita rakyat yang berakar dari agama kuno. Makhluk mitologi Korea berbagi kesamaan dengan kisah-kisah epik yang ditemukan dalam Shamanisme, Hinduisme, Buddhisme, dan Taoisme. Ada apa saja? Simak selengkapnya.
Makhluk mitologi Korea yang paling terkenal adalah dokkaebi atau goblin. Goblin Korea berbeda dari goblin barat, mereka disembah dan diidolakan oleh masyarakat setempat. Yang lain mengatakan mereka memiliki reputasi sebagai wanita yang mempesona. yang, seringkali menghasilkan anak-anak setengah dewa dengan kemampuan supranatural.
Sayangnya, esensi dari dokaebi telah dipermudah dan banyak anak muda Korea yang tidak familiar dengan versi tradisional dari makhluk tersebut. Ini karena drama Korea sering menggambarkan mereka secara tidak benar.
Dokkaebi sejarah adalah makhluk yang menakutkan untuk dilihat. Mereka memiliki satu atau dua tanduk, taring, kulit berwarna cerah, dan seringkali hanya satu mata.
Dokkaebi adalah makhluk yang sangat bervariasi dalam hal penampilan, tetapi satu hal yang pasti. Mereka tidak terlihat seperti manusia, apalagi mereka tidak terlihat seperti aktor tampan Gong Yoo dalam drama Korea berjudul Goblin. Mereka adalah makhluk yang menakutkan, lahir dari benda terkutuk yang berlumuran darah manusia.
Gwishin
Penggambaran Gwishin mirip dengan hantu di seluruh Asia. Mereka adalah wanita yang mengenakan pakaian dalam putih panjang dengan rambut hitam panjang dan wajah yang membusuk.
Hantu-hantu ini bertahan sampai mereka menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan atau membalas dendam. Dua versi gwishin yang populer di cerita rakyat dan mitologi Korea, hantu perawan (cheonyeo) dan hantu air (mul gwishin) meskipun masih banyak yang lainnya.
Cheonyeo
Orang percaya bahwa cheonyeo (hantu perawan) adalah roh terkutuk dari wanita yang meninggal sebelum kehilangan keperawanannya. Banyak yang sekarang percaya bahwa dongeng jenis gwishin ini diciptakan untuk menakut-nakuti wanita dan gadis muda agar menikah.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR