Nationalgeographic.co.id—Batu berukir yang terdapat di Jazirah Arab diperkirakan berusia lebih dari 8.000 tahun, situs neolitik tersebut mungkin merupakan cetak biru megastruktur tertua di dunia, menurut penelitian baru para arkeolog di Timur Tengah.
Hasil penelitian baru tersebut telah dijelaskan dalam PLoS One dengan judul "The oldest plans to scale of humanmade mega-structures" belum lama ini.
Dijelaskan, sekitar 8.000 tahun yang lalu, para pemburu Timur Tengah mengukir struktur skala besar dari perangkap 'layang-layang gurun' mereka di bebatuan.
Bintang dan garis yang terukir di bebatuan di Jazirah Arab itu, mungkin mewakili jebakan perburuan di dekatnya, menjadikan ukiran ini diagram denah skala pertama dalam sejarah manusia.
Batu berukir itu mengungkapkan pemahaman canggih manusia tentang ruang sekitar 8.000 tahun yang lalu.
Arkeolog pertama kali melihat struktur ini, yang dikenal sebagai layang-layang gurun, sekitar 100 tahun yang lalu, ketika foto udara mulai lepas landas dengan pesawat terbang.
Layang-layang adalah bidang tanah yang luas yang dibatasi oleh dinding batu berukir yang rendah, terkadang dengan lubang yang tersebar di bagian dalam dekat tepinya.
Ditemukan terutama di Timur Tengah dan Asia Tengah, layang-layang diperkirakan berfungsi seperti kandang atau perangkap hewan.
Pemburu akan menggiring hewan, seperti rusa, ke dalam layang-layang melalui lorong yang panjang dan sempit, di mana hewan buruan tidak dapat melarikan diri dari dinding atau lubang, membuat mereka lebih mudah dibunuh.
Karena ukurannya yang sangat besar—rata-rata mendekati ukuran persegi dua lapangan sepak bola—layang-layang tidak dapat dilihat secara keseluruhan dari tanah.
Namun munculnya citra satelit beresolusi tinggi yang tersedia untuk umum, seperti dari Google Earth, telah memulai studi tentang layang-layang gurun dalam dekade terakhir.
Source | : | Live Science,PLoS One |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR