Nationalgeographic.co.id—Lebih dari 2.000 tahun yang lalu, sebuah eksperimen pikiran didasarkan pada mitologi kapal Theseus yang berlayar dari Athena, Yunani ke pulau Kreta. Saat ini, eksperimen pikiran mitologi kapal Theseus menjadi inspirasi dan muncul pada bagian akhir serial misteri WandaVision dari Marvel Cinematic Universe (MCU).
Eksperimen pikiran tersebut diajukan oleh seorang penulis Yunani bernama Plutarch dan telah memesona para filsuf sejak saat itu. Ia mengajukan pertanyaan ini: Jika papan kapal diganti dari waktu ke waktu karena keausan sampai tidak ada potongan aslinya yang tersisa, apakah itu masih kapal yang sama?
Pada suatu ketika - setidaknya menurut penulis Yunani kuno Plutarch - pahlawan Theseus berlayar dari Athena, Yunani, ke pulau Kreta, di mana dia membunuh Minotaur setengah manusia, setengah banteng sebelum berlayar kembali untuk memerintah Athena.
Kapal kayu yang ditumpangi Theseus, menurut bayangan Plutarch, pasti telah menjadi harta nasional, dan dia mengajukan eksperimen pemikiran yang telah memesona para filsuf sejak saat itu.
"Jika Anda memperbaiki papan kapal Theseus demi papan sehingga tidak ada papan asli yang tersisa, apakah masih kapal yang sama?" Theseus mengajukan pertanyaan.
"Orang-orang yang pernah mengarungi kapal akan berkata, 'Ya, ini kapal yang sama! Kami telah berlayar selama bertahun-tahun, dan kami terus memperbaikinya," kata Michael Rea, direktur Pusat Filsafat Agama di University of Notre Dame.
"Tapi bisa dibayangkan seorang kolektor ingin menempatkan kapal aslinya di museum," kata Rea kepada Live Science. "Dia pergi dan mengumpulkan semua papan asli, membangunnya kembali dan berkata, 'Aku punya kapal Theseus!' Jadi, pertanyaannya adalah, kapal yang mana itu?"
Variasi kapal eksperimen pemikiran berdasarkan Mitologi Theseus bermunculan di mana-mana. Dalam "Wanda Vision" dari Marvel Studios, Vision berhadapan langsung dengan duplikat diri dan harus mencari tahu siapa Vision yang sebenarnya.
Dalam "The Good Place", Chidi Anagonye menjalani ratusan kehidupan terpisah dan harus menghadapinya, jika ada, yang mewakili dirinya yang sebenarnya.
Di era lain, orang bertanya apakah kapak masih dianggap sebagai kapak George Washington jika gagang dan kepala kapak diganti.
"Sepertinya hanya teka-teki pesta bodoh, kan?" kata Rea. "Tapi kamu bisa belajar banyak dengan memikirkan teka-teki ini dengan sangat hati-hati."
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR