Nationalgeographic.co.id—Mitologi Hawaii, mendeskripsikan Hawaii sebagai pulau fantasi, kepulauan eksotik yang semarak dan dihuni oleh dewa-dewi yang liar. Namun di balik fantasi tersebut, terdapat petunjuk tentang peristiwa vulkanik dahsyat yang sekarang diyakini para ilmuwan mengilhami kisah-kisah tersebut.
Sepuluh abad yang lalu, dikisahkan, sekelompok kecil pelaut Polinesia yang pertama kali melihat sekilas Kepulauan Hawaii telah merasakan keajaiban. Jauh di tengah Samudera Pasifik, Hawaii telah memberi mereka kehidupan.
Apa yang mereka lihat ketika mereka mendarat, bagaimanapun, menegaskan adanya sesuatu yang supernatural. Di pos terdepan ini, di lautan yang tak berujung, tanahnya sendiri seperti hidup.
Para pemukim tidak memiliki bahasa tertulis, jadi kami hanya bisa menebak peristiwa yang mengilhami legenda awal tentang dewa yang melahap hutan.
Tetapi beberapa pemandangan tampaknya telah memicu kekaguman penduduk pulau sehingga mereka meninggalkan bekas yang tak terlihat. Baru-baru ini, sejarah lisan yang kaya dari penduduk asli Hawaii mulai mendapat perhatian ilmiah.
Tampaknya, terpelihara dalam kisah kuno dewa gunung berapi, mungkin ada sesuatu yang sangat nyata—peninggalan dari dua letusan paling luar biasa yang pernah disaksikan Pulau Besar sejak manusia pertama kali mendarat.
Pada tahun 1790, Kapten Cook menjadi orang luar pertama yang bertemu—dan dibunuh oleh—penduduk yang disebutnya "Kepulauan Sandwich".
Tiga puluh tahun kemudian, orang Inggris lainnya—William Ellis, seorang misionaris, berbicara kepada mereka dalam bahasa mereka sendiri.
Sebaliknya, penduduk pulau menunjukkan kepadanya gunung berapi mereka - lubang besar Gunung Kilauea yang dipenuhi lava - dan menceritakan kisah Ellis tentang mitologi Hawaii yang berputar di sekitar dewi Pele, yang mereka ungkapkan sebagai pencemburu, mudah berubah, dan meletus.
Para ilmuwan tidak terbiasa mengarungi metafora puitis, tetapi ketika Don Swanson, mantan direktur observatorium ilmiah yang menghadap ke Kilauea, membaca kisah Ellis, dia melihat lebih dari sekadar takhayul - dia melihat sebuah catatan.
Mata ahli vulkanologinya tertuju pada satu legenda secara khusus dalam mitologi Hawaii. Pele telah jatuh cinta. Mengukus di lubangnya di atas Kilauea, dia meminta saudara perempuannya, Hi'iaka, mengambil objek kasih sayangnya dari pulau rumahnya di Utara.
Namanya Lohi'au, dan dia tidak keluar dari sumur ini. Hi'iaka setuju, dengan satu syarat: bahwa saudara perempuannya menjauhkan apinya dari rerimbunan pohon berbunga yang dia hargai di atas segalanya.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR