Pada kenyataannya, menurut David, katana ini sama kuatnya dengan katana biasa, “tetapi jauh lebih tajam, yang dapat dengan mudah melukai diri sendiri.”
Tingkat ketajaman yang sangat tajam pun menyebabkan daya tahannya jauh lebih lemah dan masa pakainya jauh lebih pendek.
Kisah sang pencipta Katana Muramasa, Sengo Muramasa, juga sulit untuk dilacak karena kurangnya informasi. Oleh sebab itu, sulit untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang fiktif.
Selama masa feodal Jepang, Muramasa adalah salah satu pandai pedang terbaik dan paling terkenal.
Selama era Muromachi, yang berlangsung dari abad ke-14 hingga abad ke-15 (1336-1537 M), ia menghabiskan seluruh hidupnya untuk mencoba mencapai tingkat penempaan pedang yang lebih baik.
Meskipun Sengo Muramasa disebut-sebut sebagai seorang pembuat pedang yang legendaris dan berbakat, ia tidak benar-benar mendekati saingannya: Masamune.
Menurut David, kisah hiperbolis Katana Muramasa bermula pada era kekuasaan Tokugawa. Ieyasu (1603-1605 atau 1615) dikatakan telah melarang penggunaan Muramasa pada saat ayah dan kakek-neneknya dibunuh oleh para samurai ini, “ dari situlah cerita seputar pedang ini berasal.”
Namun dicurigai, bahwa pelarangan penggunaan Katana Muramasa dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pemberontakan atau gangguan di dalam pemerintahan.
“Legenda gelap mulai muncul dari kemungkinan ketakutan yang mungkin dimiliki Ieyasu dari dinasti Tokugawa terhadap pedang ini ketika perang melawan Keshogunan Tokugawa dimulai,” jelas David.
Menurut legenda, pedang Muramasa memiliki kekuatan untuk membunuh anggota keluarga Tokugawa. Itulah sebabnya selama perang saudara pada Periode Bakamutso (1853-1868), para anti-imperialis cenderung menggunakan Muramasa untuk melawan mereka.
Para Shishi atau para pejuan yang melawan Tokugawa, menggunakan Katana Muramasa sebagai simbol perlawanan atas penindasan keshogunan.
Bukan Perubahan Iklim yang Pengaruhi Gunung Es Terbesar di Antartika, Lalu Apa?
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR