Iani smithi sangat unik bukan hanya karena baru ditemukan, tapi juga karena kelangkaannya dalam catatan fosil Amerika Utara dan posisinya dalam sejarah dinosaurus.
"Menemukan Iani adalah keberuntungan. Kami tahu sesuatu seperti itu hidup di ekosistem ini karena gigi yang terisolasi telah dikumpulkan di sana-sini, tetapi kami tidak menyangka akan menemukan kerangka yang begitu indah, terutama sejak saat ini dalam sejarah Bumi,” kata Lindsay Zanno, profesor riset asosiasi di North Carolina State University.
Zanno juga merupakan kepala paleontologi di North Carolina Museum of Natural Sciences, dan penulis korespondensi dari karya tersebut.
“Memiliki tengkorak yang hampir lengkap sangat berharga untuk menyatukan cerita," imbuhnya.
Zanno dan timnya menggunakan kerangka yang diawetkan dengan baik untuk menganalisis hubungan evolusi Iani dan mereka terkejut—dan sedikit skeptis—atas hasilnya.
"Kami menemukan Iani sebagai rhabdodontomorph awal, garis keturunan ornithopoda yang dikenal hampir secara eksklusif dari Eropa," kata Zanno. "Baru-baru ini, ahli paleontologi mengusulkan bahwa dinosaurus Amerika Utara lainnya, Tenontosaurus—yang sama lazimnya dengan sapi pada Zaman Kapur Awal—termasuk dalam kelompok ini, serta beberapa makhluk Australia. Jika Iani bertahan sebagai rhabdodontomorph, ia meningkatkan banyak pertanyaan keren."
Kuncinya di antaranya adalah, dapatkah Iani menjadi napas terakhir, saksi akhir dari garis keturunan yang pernah sukses?
Zanno berpikir bahwa mempelajari fosil ini dalam konteks perubahan lingkungan dan keanekaragaman hayati selama periode Kapur akan memberi lebih banyak wawasan tentang sejarah planet kita.
Iani smithi diberi nama terinspirasi dari Janus, dewa bermuka dua yang melambangkan transisi, nama yang tepat, mengingat posisinya dalam sejarah.
"Iani mungkin anggota terakhir dari garis keturunan dinosaurus yang pernah tumbuh subur di sini di Amerika Utara, tetapi akhirnya digantikan oleh dinosaurus paruh bebek," kata Zanno. "Iani masih hidup selama transisi ini—jadi dinosaurus ini benar-benar melambangkan perubahan planet.
"Dinosaurus ini berdiri di tebing," katanya, "mampu melihat kembali ekosistem Amerika Utara di masa lalu, tetapi cukup dekat untuk melihat masa depan datang seperti kereta peluru. Saya pikir kita semua bisa mengaitkannya dengan itu."
Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal PLOS ONE pada 7 Juni 2023 bertajuk “An early-diverging iguanodontian (Dinosauria: Rhabdodontomorpha) from the Late Cretaceous of North America.”
Source | : | Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR