Pedang lurusnya tidak ditempa dengan benar. Selain itu, pedang lurus tidak cukup terlindungi dari benda keras.
“Jika mereka berniat menggunakan pedang kita dalam pertempuran, aku akan mencoba membuat pedang yang tidak akan patah,” janji Amakuni pada dirinya sendiri. Ia pun membuktikan ucapannya itu.
Kedua pandai besi - ayah dan anak - mengurung diri di bengkel. Keduanya berdoa dengan tergesa-gesa kepada dewa Shinto untuk mendapatkan inspirasi, tulis Lawrence Winkler dalam bukunya Samurai Road.
Pada malam ketujuh, Kami (dewa) yang agung datang kepada mereka dalam mimpi. Ada sebuah gambar bercahaya dari pisau bermata satu, sedikit melengkung. Segera setelah sinar matahari pertama menyusup ke bengkel kerja, masing-masing tahu tanpa sepatah kata pun apa yang harus dilakukan. Ayah dan anak itu mulai membuat pedang yang diwahyukan kepada mereka.
Kerja keras untuk membuat pedang samurai yang lebih baik
Selama 31 hari Amakuni dan putranya bekerja sangat keras. Bijih besi terbaik dilebur menjadi baja terbaik. Suatu hari, pedang baru mereka – melengkung dan bermata satu - sudah siap. Tugas yang hampir mustahil diselesaikan. Bak seorang dewa, Amakuni membuat Kogarasu Maru (Kogarasumaru). Ini adalah pedang melengkung pertama, katana yang pertama.
Pembuat pedang lainnya memeriksa pedang terbaru buatan Amakuni dan menganggap Amakura gila. Menurut mereka, pedang ini tidak akan tahan terhadap serangan gencar, pikir mereka.
Namun Amakuni dan Amakura tetap bertahan—menempa dan memoles pedang samurai baru mereka.
Selama beberapa bulan berikutnya, Amakuni dan Amakura menyempurnakan metode pembuatan pedang. Amakuni pertama kali mempersembahkan pedangnya yang diilhami oleh dewa kepada kaisar. Lagi-lagi tindakan mereka membuat pembuat pedang lainnya menganggapnya cukup gila.
Kini, Kogarasu Maru menjadi salah satu Koleksi Rumah Tangga Kekaisaran Jepang.
Kogarasu Maru adalah katana pertama yang kemudian digunakan oleh samurai Jepang kuno dan feodal. Amakuni, seorang ahli pedang yang terampil dan ambisius. Ia mengingatkan kita pada Hephaestus dalam mitologi Yunani, seorang pandai besi. Hephaestus membuat senjata yang tidak dapat dipatahkan oleh pukulan apa pun.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR