Nationalgeographic.co.id—Katana atau pedang adalah “jiwa” seorang samurai. Ada lebih dari 33.000 pandai besi terdokumentasi hingga awal era modern di Kekaisaran Jepang.
Sejarah senjata Jepang sudah lama berlalu tetapi titik balik mitos dalam sejarah ini terjadi sekitar 700 Masehi. Kala itu, ada seorang pembuat pedang legendaris di Kekaisaran Jepang. Ia adalah Amakuni Yasutsuna merancang pedang melengkung bermata satu pertama yang dikenal sebagai 'tachi' selama Periode Asuka.
Amakuni Yasutsuna juga dikenal sebagai pencipta katana atau pedang samurai yang pertama.
Apa yang membuat Amakuni Yasutsuna begitu melegenda di Kekaisaran Jepang?
Legenda kuno menegaskan Amakuni sebagai Bapak Pedang Samurai.
Amakuni dan putranya, Amakura, adalah pandai besi terkemuka yang memimpin tim pembuat senjata. “Ia dan timnya dipekerjakan oleh Kaisar Mommu (683–707) untuk membuat pedang bagi pasukan prajuritnya,” tulis A. Sutherland di laman Ancient Pages. Belakangan putranya, Amakura melanjutkan pekerjaan besar ayahnya.
Suatu hari, Amakuni dan Amakura, berdiri di depan pintu bengkel mereka. Keduanya memandangi para prajurit Kekaisaran Jepang yang kembali dari pertempuran. Terlepas dari upaya dan pencapaian pembuat senjata, kaisar melewati bengkelnya tanpa berkata apa-apa. Sang kaisar bahkan tidak memberikan tanda penghargaan apa pun kepada Amakuni seperti yang telah dia lakukan sebelumnya.
Amakuni pun segera mengetahui sebabnya. Rupanya hampir separuh prajurit kembali dari medan perang dengan pedang patah. Ia menyadari bahwa senjata yang dibuatnya itu tidak berguna.
Kekecewaannya membuatnya sangat kewalahan. Sang pandai besi segera mengumpulkan sisa-sisa pedang untuk mengetahui alasan kehancurannya.
7 hari 7 malam tanpa makan dan minum
Apakah pedang yang dibuat memiliki desain yang cacat? Butuh waktu bagi sang pembuat pedang untuk mengetahuinya. Amakuni tidak makan dan minum air selama 7 hari 7 malam. Itu dilakukan demi mempelajari cara yang lebih baik untuk membuat pedang.
Menurut legenda, Amakuni akhirnya menemukan solusi cerdik untuk masalahnya dalam mimpi. Ia menyadari bahwa dia harus menutupi inti baja lunak dengan yang lebih keras. Kemudian membuat ujung senjata yang melengkung. Ujung melengkung lebih cocok untuk menebas dan jauh lebih tahan terhadap guncangan daripada model lurus sebelumnya.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR