“Kita memilih dengan seksama sampai 6 besar yang memiliki konsep desain kuat, narasi unik, rencana aplikasi, target pasar hingga perwujudan karya. Pitch Deck peserta yang terkuat ditambah presentasi jelang perwujudan karya dan presentasi final. Enam besar ini sangat kuat konsep, rencana bisnisnya, layak jual, konsepnya layak jual. Desain juga bisa diaplikasikan pada aneka media kain dan kriya. Demikian juga bisa dibuat premium dan terjangkau. industri dan user akan senang,” ungkap Hayuning Sumbadra, salah seorang perwakilan juri.
Hal senada juga disampaikan oleh Heri Santoso perwakilan dari Batik Keris, ”Kebutuhan user harus diperhatikan. Desain juga perlu dipikirkan bisa diplikasikan menjadi pola baju dan lainnya. Peserta yang masuk 6 besar bisa mempresentasikan konsepnya dan bagaimana user bisa menggunakan. Ini kompetisi yang menarik, presentasi pesertanya unik. Terlihat juga hasil akhir karyanya.”
Rangkaian Kompetisi Desain Motif Batik Lasem 2023 telah berakhir. Tim juri berharap desain yang terkumpul akan dapat diproduksi dan memperkaya karya wastra batik dari Lasem.
“Peringkat pemenang adalah bonus dari kerja keras semua peserta. Kami mengapresiasi semua peserta dari peserta pendaftaran hingga finalis enam besar. Sekali lagi, penjurian berdasarkan kriteria konsep (30%), tehnik (20%) dan estetika (50%) telah dilaksanakan sebaik-baiknya oleh tim juri dalam jangka waktu yang panjang. Semoga hasilnya dapat bermanfaat untuk pelestarian batik dan ekonomi sirkular di kawasan Cagar Budaya Lasem Kota Lama,”pungkas Yulia Ayu perwakilan dari Yayasan Lasem Heritage.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Penulis | : | Agni Malagina |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR