Nationalgeographic.co.id - Bagaimana orang menghindari kehamilan dalam sejarah Abad Pertengahan? Ketika mempertimbangkan seks dalam sejarah, cenderung ada pandangan yang agak generalis bahwa itu adalah hal yang tabu.
Masyarakat masa lalu memiliki pengetahuan terbatas yang berkaitan dengan kontrasepsi, pengendalian kelahiran, dan bahkan tindakan hubungan seksual itu sendiri.
Satu era yang secara khusus mendemonstrasikan gagasan ini adalah periode Abad Pertengahan, saat pengobatan (termasuk pengobatan seksual) biasanya dianggap sebagai sesuatu yang didikte oleh takhayul dan sihir dan dipraktikkan oleh pekerjaan yang diwarnai dengan unsur-unsur fantastik seperti jamu, penyihir, dukun, dan penipu. Namun, ini tidak benar.
Sejarawan Abad Pertengahan telah mempelajari seks dan kontrasepsi secara ekstensif. Sementara pemeriksaan kritis terhadap sumber-sumber kontemporer dari periode ini telah menunjukkan bahwa masyarakat memiliki pemahaman yang relatif baik tentang topik-topik ini dan menerapkan berbagai praktik pengendalian kelahiran.
Terlepas dari representasi artistik dan sastra tertentu yang menyarankan sebaliknya, gagasan bahwa semua masyarakat mematuhi hukum Kanon dan terlibat dalam seks untuk tujuan prokreasi tidak benar.
Di masa yang mengayuh gagasan ksatria dan romantisme, tetapi secara bersamaan membuat pernikahan tidak dapat dicapai oleh banyak orang karena faktor-faktor seperti keluarga yang lebih besar, anak sulung, dan tekanan untuk bekerja di dalam gereja, tidak realistis untuk berasumsi bahwa setiap orang tetap membujang.
Sama halnya dengan hari ini, sebagian besar masyarakat pada periode Abad Pertengahan akan terlibat dalam bentuk seks di luar nikah dan bentuk lain dari seks "berdosa" karena banyak alasan berbeda. Prostitusi, misalnya, adalah praktik kuno yang legal, dan pergundikan di antara pendeta masih ada hingga abad ke-12.
Dengan tingkat hubungan seks yang begitu tinggi, hal ini menimbulkan pertanyaan yang jelas: Metode pengendalian kelahiran apa yang digunakan pada periode Abad Pertengahan?
Peraturan Menstruasi
Di zaman modern ada aplikasi yang diciptakan bagi wanita untuk memasukkan hari-hari menstruasi mereka untuk mengetahui kapan mereka paling subur, dan secara proksi, kapan mereka kemungkinan besar akan hamil saat melakukan hubungan seks tanpa kondom.
Dalam sejarah Abad Pertengahan, wanita mengatur menstruasi mereka dengan cara yang sama, yaitu menggunakan penanda untuk menentukan apakah kontrasepsi telah berhasil.
Namun, karena mereka tidak dapat memastikan saat pembuahan yang tepat, tidak ada perbedaan antara mencegah kehamilan melalui kontrasepsi atau mengakhiri kehamilan melalui aborsi.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR