Nationalgeographic.co.id—Virgin birth, atau kelahiran perawan secara sederhana dapat dijelaskan sebagai seorang gadis perawan yang melahirkan bayi. Tentu saja ini sesuatu yang sangat mustahil terjadi. Namun, di dunia hewan fenomena ini ditemukan oleh ilmuwan bisa terjadi pada lalat buah.
Bahkan, para ilmuwan saat ini telah menemukan rahasia di balik terjadinya kelahiran perawan pada lalat buah. Mereka dapat menunjukkan dengan tepat penyebab genetik untuk kelahiran perawan. Begitu gen tersebut diaktifkan, maka kemampuan itu dapat diturunkan dari generasi ke generasi para betina.
Penelitian ini adalah untuk yang pertama kalinya dilakukan. Para ilmuwan telah berhasil menginduksi kelahiran perawan pada hewan lalat buah Drosophila melanogaster yang umumnya bereproduksi secara seksual.
Hasil studi ini telah diterbitkan di jurnal Current Biology pada 28 Juli 2023 bertajuk “A genetic basis for facultative parthenogenesis in Drosophila.”
Setelah diinduksi pada lalat buah ini, kemampuan ini juga diturunkan dari generasi ke generasi yang menyebabkan keturunannya dapat bereproduksi baik secara seksual jika ada pejantan di sekitarnya, atau dengan kelahiran perawan jika tidak ada.
Bagi sebagian besar hewan, reproduksi bersifat seksual adalah melibatkan telur betina yang dibuahi oleh sperma jantan. Sedangkan kelahiran perawan, atau 'partenogenesis', adalah proses dimana sel telur berkembang menjadi embrio tanpa pembuahan oleh sperma – dalam hal ini pejantan tidak diperlukan.
Keturunan dari seorang perawan bukanlah klon yang tepat dari ibu mereka tetapi secara genetik sangat mirip, dan selalu betina.
"Kami yang pertama menunjukkan bahwa Anda dapat merekayasa kelahiran perawan terjadi pada hewan - sangat menarik melihat lalat perawan menghasilkan embrio yang dapat berkembang hingga dewasa, dan kemudian mengulangi prosesnya," kata Dr Alexis Sperling, seorang peneliti di University of Cambridge dan penulis pertama makalah ini.
"Pada lalat kami yang dimanipulasi secara genetik, betina menunggu untuk menemukan jantan selama separuh hidup mereka—sekitar 40 hari—tetapi kemudian menyerah dan melanjutkan untuk melahirkan dari perawan," tambahnya.
Dalam percobaan, hanya 1-2% dari lalat betina generasi kedua dengan kemampuan kelahiran perawan menghasilkan keturunan, dan ini terjadi hanya ketika tidak ada lalat jantan di sekitarnya. Ketika jantan tersedia, betina kawin dan bereproduksi dengan cara normal.
Beralih ke kelahiran perawan bisa menjadi strategi bertahan hidup di mana satu generasi kelahiran perawan dapat membantu menjaga kelangsungan spesies.
Source | : | phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR