Yamaguchi tiba di Nagasaki pada pagi hari tanggal 8 Agustus dan tertatih-tatih ke rumah sakit.
Dokter yang merawatnya adalah mantan teman sekolahnya. Luka bakar menghitam di tangan dan wajah Yamaguchi begitu parah sehingga pria itu tidak mengenalinya pada awalnya. Bahkan, oleh keluarganya sendiri.
Ketika dia kembali ke rumah, dalam keadaan demam dan terbungkus perban, ibunya menyangka itu hantu putranya.
Bak sudah jatuh ditimpa tangga, Tsutomu Yamaguchi mengalami bom atom kedua
Meskipun tengah menderita, Yamaguchi menyeret dirinya pada tanggal 9 Agustus dan melapor untuk bekerja di kantor Mitsubishi di Nagasaki.
Sekitar pukul 11 pagi, dia bertemu dengan seorang direktur perusahaan yang meminta laporan lengkap tentang Hiroshima.
Insinyur itu menceritakan peristiwa 6 Agustus yang dialaminya, tetapi atasannya menuduhnya gila.
Bagaimana satu bom bisa menghancurkan seluruh kota? Yamaguchi mencoba menjelaskan ketika tiba-tiba ada ledakan dengan kilatan putih berwarna-warni di luar.
Yamaguchi jatuh ke tanah beberapa detik sebelum gelombang kejut menghancurkan jendela kantor. Pecahan kaca dan puing-puing pun terpencar ke seluruh ruangan.
“Saya pikir awan jamur mengikuti saya dari Hiroshima,” tambah Yamaguchi.
Bom atom yang menghantam Nagasaki bahkan lebih kuat daripada yang dijatuhkan di Hiroshima. Perbannya terlepas, lagi-lagi Yamaguchi terkena gelombang radiasi penyebab kanker.
Untuk kedua kalinya dalam 3 hari, dia mengalami ketidakberuntungan berada dalam jarak 3,2 km dari ledakan nuklir. Untuk kedua kalinya, dia cukup beruntung untuk bertahan hidup.
Source | : | History |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR