Laba-laba juga memiliki penglihatan yang buruk, jadi mereka menggunakan bulu yang sangat halus di kaki dan perutnya untuk merasakan sedikit getaran yang memandu mereka ke makanan.
Mangsa mereka bertemu dengan ujung tajam tarantula sepanjang 1 inci (2,5 cm), yang menyuntikkan racun neurotoksik dalam jumlah yang mematikan. Serangan itu diikuti oleh cairan pencernaan yang mencairkan jaringan mangsa sehingga laba-laba dapat menghisapnya.
Di dunia hewan, goliat pemakan burung memiliki predatornya sendiri, termasuk ular, tawon, dan manusia. Ada beberapa laporan, bahwa laba-laba memiliki rasa seperti udang yang lezat saat dipanggang dalam daun pisang.
Apakah laba-laba ini berbahaya bagi manusia?
Goliat pemakan burung lebih cenderung lari dari manusia daripada menyerang. Racun mereka juga tidak cukup kuat untuk menyakiti manusia.
Meskipun memang tidak ada gunanya dengan sengaja menerima gigitan dari taring mereka yang seperti jarum. "Kamu tidak akan mati karenanya. Mereka tidak berbahaya," kata Hale.
Namun, mereka memiliki senjata rahasia untuk menangkal perhatian yang tidak diinginkan. Mereka dapat menggosokkan kaki belakang dan mendesis, suaranya cukup keras untuk didengar hingga jarak 15 kaki (4,6 meter).
Mereka kemudian melepaskan bulu berbentuk kait yang disebut "rambut urticating". Ketika bulu itu dilepaskan dan menancap kulit dan mata, itu akan cukup menyakitkan dan menyebabkan iritasi yang cukup untuk mengusir pemangsa.
Hal itu hanya terjadi ketika laba-laba ini merasa benar-benar terancam. Dan tidak hanya punya pertahanan yang efektif, laba-laba ini dapat hidup dalam waktu yang sangat lama.
"Seiring dengan ukurannya yang besar, pemakan burung goliat betina dapat hidup hingga 25 tahun," kata Hale.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR