Mereka juga akan mendapat gelar kehormatan jika sering dan tertib dalam membayar pajaknya. Hal itu semaki mendorong orang-orang Athena untuk memilih membayar pajak ketimbang menyimpan uangnya di brankas atau bank.
Dengan demikian, Athena melejit sebagai salah satu kota kuno termaju di zamannya. Athena tumbuh menjadi kekuatan internasional, ia mengembangkan angkatan laut besar dan mahal dari beberapa ratus kapal perang kayu canggih yang disebut triremes—secara harfiah berarti tiga pendayung.
Kapal perang Triremes menghabiskan banyak uang dalam proses pembangunannya, melengkapi, dan kru, serta elit keuangan Athena adalah orang-orang kaya yang membayar pajak untuk mewujudkannya.
Bagi orang Athena kuno, kekuatan fisik militer hanyalah bagian dari persamaan. Mereka juga percaya bahwa keselamatan negara dari ancaman luar bergantung pada sumber pertahanan metafisik: pertolongan para dewa.
Di sisi lain, orang-orang kaya dalam sejarah Athena memercayai, membangun kekuatan wilayahnya serta membayar pajak merupakan bagian dari upaya menyenangkan para dewa, sehingga dewa akan melindungi dan menyejahterakan kehidupan mereka.
Catatan sejarah Athena menyebutkan adanya imbalan sosial yang diperoleh dari pembayaran pajak bagi orang kaya di Athena. Imbalannya adalah kelak mereka akan berumur panjang.
Seorang ahli liturgi Athena Kuno yang membiayai paduan suara sebuah drama pemenang hadiah dapat membangun monumen spektakuler di lokasi pusat kota yang megah untuk menunjukkan kekayaan finansialnya kepada semua pendatang sepanjang masa.
Di atas segalanya, orang kaya di Athena membayar pajak karena mereka mendambakan kesuksesan sosial yang datang dari rekan senegaranya yang secara terbuka mengidentifikasi mereka sebagai warga negara yang baik karena mereka berguna.
Orang-orang kaya ini melihat diri mereka sebagai orang yang beruntung secara kehidupan dan misi mereka adalah untuk membantu yang kurang beruntung, sesuatu yang jarang terjadi hari ini.
"Beberapa orang kaya yang membantu warga lain yang kurang beruntung, bahkan tidak melakukannya karena kebaikan, tetapi untuk membangun reputasi moral yang baik di sekitar mereka," lanjutnya lagi.
Namun, "kesetaraan" dalam sistem demokratis dalam sejarah Athena menjadi tanda tanya besar. Kesetaraan dalam pemerintahan demokratis bertujuan untuk menutup kesenjangan antara kelas sosial atau setidaknya untuk menghapus kelas sosial yang lebih rendah, sehingga membuat setiap orang menjadi kaya sampai batas tertentu.
Sekarang kita semua tahu bahwa kesetaraan sejati hanyalah mimpi yang tidak mungkin. Bukan karena tidak bisa dicapai, tetapi karena secara kodrati, manusia ditakdirkan dalam kondisi yang berbeda sehingga tidak membiarkan "kesetaraan" tercapai.
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR