Loki menawari Hodr panah untuk ditembakkan ke Baldur. Dia membuat lekukan dan bahkan menawarkan untuk mengarahkan busur agar Hodr dapat berpartisipasi dalam permainan tersebut.
Apa yang tidak disadari oleh siapa pun ketika Hodr menembakkan panah, adalah bahwa Loki membuatnya sendiri. Terbuat dari mistletoe, satu-satunya tanaman yang tidak bersumpah kepada Frigg. Baldur tewas seketika.
Intrik Loki selanjutnya menyebabkan Baldur terjebak di Hel secara permanen tanpa ada kesempatan untuk dibebaskan. Para dewa akhirnya menemukannya dan mengikatnya untuk mencegahnya menimbulkan masalah lagi.
Odin tidak bisa memaafkan Hodr atas perannya dalam kematian Baldur. Dia menjadi ayah dari putra lain yang satu-satunya misi dalam hidupnya adalah untuk membalaskan dendam saudaranya.
Vali lahir dan tumbuh dewasa dalam satu hari yang sama dengan penangkapan Loki. Lahir untuk membalas kematian Baldur, Vali bertarung dan membunuh Hodr di hari kelahirannya. Dia kemudian bergabung dengan dewa lain saat mereka bersiap untuk mengikat Loki.
Menurut beberapa catatan, membunuh putra Loki agar isi perutnya dapat digunakan untuk mengikatnya.
Prosa Edda menyebut bahwa Hodr tidak benar-benar bertanggung jawab atas kematian Baldur. Setelah Ragnarok, ketika dunia baru terbentuk, Hodr dan saudaranya akan kembali dari Hel untuk bergabung dengan jajaran dewa baru yang masih hidup.
Ada beberapa elemen cerita dan karakterisasi Hodr yang bagi beberapa sejarawan tampaknya tidak sesuai.
Di luar karya sasta edda, Hodr diketahui dari beberapa puisi skaldik yang masih ada. Mereka tampaknya memandang Hodr dengan cara yang jauh berbeda.
Di karya sastra kennings, deskripsi puitis, petarung terkadang disebut dengan istilah yang menyertakan nama Hodr. Hal ini tampaknya tidak pada tempatnya bagi dewa buta yang tidak bisa melihat untuk mengarahkan senjatanya sendiri.
Padahal, nama Hodrdi terjemahkan sebagai "prajurit" merujuk pada kehebatannya sebagai seorang petarung.
Selain referensi langsung tentang pertempuran ini, ada petunjuk dalam cerita itu sendiri yang menyiratkan bahwa Hodr mungkin lebih mampu daripada yang biasanya ditampilkan.
Source | : | Mythology Source |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR