Menurut Christian, samurai sangat dihormati dan ditakuti, orang-orang memandang dan mengagumi mereka. Mereka juga biasanya dibayar mahal untuk pekerjaan mereka, meskipun tidak selalu berbentuk uang.
“Meskipun samurai berpangkat tinggi dibayar lebih baik daripada samurai berpangkat rendah dan kurang terkenal, namun tingkat gajinya tetap stabil dan cukup baik,” jelas Christian.
Di sisi lain, ninja adalah tentara bayaran. Mereka hanya akan mendapatkan upah setelah berhasil menunaikan sebuah misi.
“Penghasilan mereka tidak stabil. Mereka juga kurang dihormati dibandingkan samurai, dan samurai sendiri memandang rendah ninja,” imbuh Christian.
Perbedaan lainya adalah pada aspek pakaian dan senjata. Samurai mengenakan pakaian tradisional kimono yang diatasnya ditumpangi kamishimo. Mereka juga menggunakan dua pedang yang biasanya terdiri atas katana dan pedang pendek.
Selain pedang, samurai juga menggunakan senjata jarak jauh seperti busur panah, tombak lempar, dan shuriken.
Sedangkan ninja, gemar menggunakan pakaian yang dapat menyatu dengan lingkungan. Alih-alih menggunakan pakaian serba hitam seperti yang digambarkan pada budaya populer, ninja memilih pakaian sesuai dengan medan tugas mereka.
“Para ninja mengenakan pakaian yang paling sesuai dengan situasi yang akan mereka hadapi,” jelas Christian. “Pilihan pakaiannya bervariasi dan akan memprioritaskan untuk berbaur dengan kerumunan serta lingkungan mereka.”
Seperti halnya samurai, mereka juga menggunakan shuriken, tetapi senjata umum lainnya dirancang untuk pertempuran jarak dekat, termasuk pisau kunai dan kusarigama. Ninja juga memiliki pedang khas bernama ninjato yang berbilah lurus.
Gaya latihan samurai dan ninja juga sangat berbeda, menurut Christian, samurai berfokus pada kekuatan, jarak, dan pelatihan pedang.
“Ninja dilatih untuk kecepatan dan kelincahan, dan mereka mempelajari seni yang lebih halus seperti serangan siluman, meracuni, dan perang gerilya,” jelasnya.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR