Memang benar bahwa makhluk perempuan yang menakutkan ada dalam tradisi budaya di seluruh dunia. Namun Zimmerman berfokus pada karya sastra dan seni Yunani dan Romawi kuno, yang sejauh ini memiliki pengaruh paling besar terhadap budaya Amerika.
Beberapa sejarawan, termasuk Pliny the Elder, berpendapat bahwa asal usulnya adalah contoh dari “euhemerisme”. Yaitu ketika mitologi kuno mungkin berhubungan dengan fakta sejarah.
Memang benar, masyarakat Lycia mungkin sangat ketakutan dengan aktivitas geologis di sekitar Gunung Chimera, sebuah kawasan panas bumi yang aktif.
Wilayah tersebut di mana gas metana terbakar dan merembes melalui celah-celah bebatuan. Sehingga seiring berjalannya waktu, gunung tersebut mengambil identitas seorang wanita yang seakan sering mengeluarkan api amarah.
Pada kenyataannya, perempuan secara historis umumnya memang diklasifikasikan sebagai orang yang manis. Namun selalu pemarah, sampai diasosiasikan dengan gunung berapi yang ditakuti.
Sementara itu, semburan api kecil yang keluar dari gunung begitu menakutkan masyarakat setempat. Sehingga terciptalah legenda tentang perempuan yang menakutkan.
Orang-orang Yunani kuno datang untuk bercerita tentang monster tersebut. Dewi Chimera memiliki kombinasi khusus antara binatang buas yang menakutkan dan berbahaya, serta tubuh kambing sebagai hibrida.
Bentuk tersebut merupakan sebuah kengerian kontradiktif yang mencerminkan cara pandang terhadap perempuan. Di satu sisi sebagai simbol kerumahtanggaan dan potensi ancaman di sebagian besar wilayah witologi Yunani.
Zimmerman menulis, tubuh kambing melambangkan peran sebagai ibu dan kemampuan destruktif. Tubuh kambing Chimera “memikul semua beban rumah, melindungi bayi dan memberi mereka makan dari tubuhnya.” Di sisi lain, elemen mengerikannya “mengaum, menangis, dan menyemburkan api”.
Dia menambahkan, “Apa yang (kambing) tambahkan bukanlah kekuatan baru, tapi jenis ketakutan lain: ketakutan terhadap hal-hal yang tidak dapat direduksi, terhadap hal-hal yang tidak dapat diprediksi.”
“Menyimpang dari narasi keibuan dengan cara apa pun berarti dijadikan monster, penghancur anak-anak,” tulis Zimmerman.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR