Dalam upaya perluasan kekuasaannya dalam sejarah India, Chandragupta memanfaatkan aliansi pernikahan, diplomasi, tipu daya, dan perang. Pada masa puncaknya, Kekaisaran Maurya terbentang dari Iran timur hingga perbatasan barat dekat perbukitan Burma, kerajaan dan suku Himalaya, dan menyentuh ujung selatan semenanjung India.
Kekaisaran Maurya begitu makmur karena berada di jalur utama perdagangan dunia. Dalam sejarah India, terutama setelah terbentuknya jalur yang dibuka oleh Aleksander Agung, dunia barat dan India terhubung dan terjaga dengan baik. Hal itu terbukti dengan ditemukannya pilar dan rambu yang menandai jarak dan jalan raya pada jalur perdagangan utama.
Sektor perekonomian Kekaisaran Maurya pun pesat. Kekaisaran besar India ini memanfaatkan kawasan perairannya dari Sungai Gangga dan anak-anak sungai lainnya, sampai kawasan pesisirnya untuk kapal dagang.
Kapal dagang kekaisaran tersebut diketahui menyusuri negeri-negeri jauh seperti Srilanka, Tiongkok, Arab, dan Afrika. Selain membangun hubungan dengan peradaban lain, kapal-kapal ini bermaksud untuk menghancurkan para perompak.
Chandragupta tidak menuntaskan jabatannya sebagai kaisar Maurya sampai akhir hayat. Dia hanya menjabat selama 25 tahun, dan memberikan takhtanya kepada putranya, Bindusara. Chandragupta memilih jalan menjadi biksu Jain.
Bindusara pun mempertahankan warisan ayahnya dengan baik. Raja kedua Kekaisaran Maurya itu memperluas kekuasaannya hingga mencakup dataran tinggi semenanjung India. Dalam sejarah India, setelah Bindusara wafat, digantikan oleh putranya bernama Ashoka dari perselisihan suksesi sesama saudara.
Pada masa kekuasaan Ashoka inilah, Kekaisaran Maurya terakhir kalinya menguasai kerajaan lain. Ashoka menyerang kerajaan kecil Kalinga di pesisir timur India. Perang ini begitu rumit dan memakan waktu panjang. Kekaisaran Maurya pun berhasil menguasai kerajaan ini sekitar 260 SM.
Setelah itu, Kekaisaran Maurya tidak lagi melakukan ekspedisi militer ke kerajaan mana pun. Ashoka lebih memilih berdiplomasi sebagai misi perdamaian dengan kerajaan-kerajaan lain, termasuk ke Tiongkok dan Persia.
Ashoka juga terkenal sebagai raja yang melindungi agama Buddha. Dia mendirikan berbagai stupa, memperbaiki stupa lama, dan menyebarkan agama ke luar negeri seperti ke Srilanka. Ashoka juga dikenal sebagai raja yang menerapkan peraturan untuk mendukung toleransi keragaman agama dalam sejarah India.
Masa kemunduran Kekaisaran Maurya baru muncul setelah Ashoka turun takhta. Para penerusnya tidak cukup kuat dalam mempertahankan kedaulatan, sampai akhirnya perpecahan sedikit demi sedikit muncul.
50 tahun setelah Ashoka wafat atau 185 SM, raja terakhir Kekaisaran Maurya bernama Brihadratha dibunuh oleh panglimanya, Pushyamitra Shunga. Kekaisaran besar dalam sejarah India tersebut akhirnya jatuh, digantikan dengan Kekaisaran Shunga.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR