Hubungan Bastet dengan kesuburan dan persalinan semakin memperluas signifikansi mitologisnya. Dia dipanggil oleh wanita yang ingin hamil dan dipercaya untuk menjaga wanita hamil dan anak kecil.
Gambarannya sebagai ibu yang mengasuh sering kali digambarkan dalam seni, memperlihatkan dia bersama anak kucing atau menyusui mereka, melambangkan perannya sebagai ibu ilahi.
Sinkretisme ini mencerminkan sifat cair dari agama Mesir kuno, di mana para dewa sering kali saling berhubungan dan atribut-atribut mereka menyatu. Salah satu aspek paling menonjol dari mitologi Bastet adalah sifat gandanya sebagai singa betina dan kucing domestik.
Dalam wujud singa betina, dia adalah dewi pejuang, pelindung firaun dan bangsa. Raungannya diyakini dapat mengusir roh jahat, dan citranya digunakan pada saat perang dan konflik.
Sebaliknya, sebagai kucing rumahan, ia melambangkan keanggunan, kesuburan, dan keharmonisan rumah tangga. Dualitas ini memungkinkannya menempati ruang unik dalam jajaran dewa Mesir, mewujudkan aspek feminitas yang liar dan mendidik.
Bagaimana Bastet Disembah?
Inti dari pemujaan Bastet adalah kuil megahnya di Bubastis. Bangunan megah ini, dihiasi dengan emas dan dipenuhi patung serta relief dewi, merupakan pusat pemujaan terhadapnya.
Peziarah dari seluruh Mesir dan wilayah sekitarnya akan melakukan perjalanan ke Bubastis untuk memberi penghormatan, mencari berkah, dan berpartisipasi dalam ritual.
Ritual yang paling terkenal adalah Pesta Bubastis, sebuah perayaan tahunan yang menarik puluhan ribu umat.
Digambarkan oleh Herodotus sebagai salah satu festival paling menggembirakan di Mesir, festival ini ditandai dengan musik, tarian, pesta, dan prosesi sungai.
Pria dan wanita akan berlayar menyusuri Sungai Nil, bernyanyi dan bertepuk tangan, perahu mereka dihiasi bunga.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR