Tak lama kemudian, Pasiphae mendapati dirinya hamil karena berhubungan intim dengan banteng. Ia akhirnya melahirkan makhluk mengerikan dengan kepala dan ekor banteng serta tubuh manusia.
Monster tersebut bernama Asterius namun lebih terkenal dengan sebutan Minotaur (“Banteng Minos”). Untuk menghentikan Minotaur membuat kekacauan di istana, Minos meminta Daedalus membuat sesuatu yang bisa menjebak binatang itu.
Daedalus menciptakan labirin-labirin bawah tanah yang dirancang dengan sangat cerdik. Sehingga siapa pun yang berada di sana tidak akan pernah menemukan jalan keluar lagi.
Dalam salah satu versi mitologi Yunani lainnya, Pasiphae lalai menghormati Aphrodite dengan pengorbanan, dan sang dewi menghukumnya dengan membuatnya jatuh cinta pada banteng.
Namun yang lain mengatakan bahwa Minos menyinggung Zeus, bukan Poseidon. Dalam beberapa tradisi, Minos berkonsultasi dengan peramal untuk mencari tahu bagaimana dia bisa menghindari skandal perselingkuhan istrinya.
Oracle menyarankan agar Daedalus membangunkannya tempat persembunyian di Knossos, di mana Minos dapat menjalani sisa hidupnya dengan damai. Sementara Pasiphaë dan Minotaur disembunyikan dari pandangan publik, tempat persembunyian ini adalah Labirin.
Menurut sejarawan Yunani Diodorus Siculus (abad ke-1 SM), Daedalus takut akan murka Minos karena perannya membantu Pasiphaë kawin dengan banteng. Pasiphae membantu dia dan putranya Icarus melarikan diri dari Kreta dengan kapal.
Diodorus Siculus menceritakan bagaimana penulis kuno lainnya menyatakan bahwa Pasiphae membantu Daedalus bersembunyi di Kreta. Sementara Raja Minos menggeledah semua kapal di pelabuhan.
Namun versi lain mitologi Yunani menyatakan bagaimana Raja Minos sangat marah sehingga dia mengurung Daedalus dan Icarus di Labirin.
Kutukan Raja Minos
Raja Minos mempunyai banyak perselingkuhan saat menikah dengan Pasiphae, dan tidak lama kemudian Pasiphae menjadi begitu bosan dengan cara suaminya yang berselingkuh sehingga dia memberinya ramuan.
Sejak saat itu, dia akan mengeluarkan kalajengking dan ular setiap kali dia melakukan hubungan seksual dengan wanita lain.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR