Nationalgeographic.co.id—Mitologi Yunani mempunyai pengaruh luas terhadap seni, budaya dan sastra peradaban barat meski sebagian besar dianggap mitos. Namun, beberapa cerita dalam mitologi Yunani diyakini berdasarkan kisah nyata dan memiliki lokasi asli yang dapat ditelusuri.
Beberapa mitologi Yunani dianggap mempunyai akar asli yang berkaitan dengan peristiwa bersejarah. Meski memang telah menyimpang dan disesuaikan seiring berjalannya waktu.
Para arkeolog terus-menerus menemukan bukti-bukti tersebut. Seperti Anda dapat mengunjungi Colosseum kuno Roma dan reruntuhan Sparta, Anda juga dapat menginjakkan kaki di tempat lahirnya beberapa kisah mitologi Yunani paling terkenal.
Cliff Blaylock, penjelajah Yunani menulis untuk Greek Reporter perjalananya menemukan lokasi asli dalam mitologi Yunani.
Jalan para dewa mitologi Yunani
Kita bisa memulainya dengan Pulau Kreta, di kaki gunung tertingginya, Gunung Ida. Formasi sederhana ini, tersembunyi jauh di tengah pegunungan pulau.
Itu adalah tempat yang sempurna untuk jalan-jalan, hiking atau menyembunyikan calon raja para dewa dari ayahnya yang terlalu bersemangat dan paranoid.
Cronus, salah satu Titan asli dalam mitologi Yunani, berusaha menghancurkan semua keturunannya untuk mencegah ramalan yang meramalkan kejatuhannya di tangan salah satu anak-anaknya.
Satu demi satu, dia melahap anak-anaknya, kecuali Zeus, yang berhasil disembunyikan oleh Rhea, ibu Zeus, di sebuah gua yang jauh dari jangkauannya.
Orang Yunani percaya bahwa gua ini dapat ditemukan di bawah Gunung Ida di Kreta, dan selama bertahun-tahun menjadi tempat ibadah dan ziarah.
Sekarang, gua tersebut terbuka untuk dilihat umum, dan setelah dua puluh menit mendaki lereng bukit dan sekitar 200 langkah ke dalam gua itu sendiri, kita akan berjalan-jalan melewati aula tempat Zeus telah menghabiskan tahun-tahun pertama hidupnya.
Monster atau mamalia?
Namun Kreta bukan hanya rumah masa kecil Zeus. Tempat ini juga dikenal sebagai tempat kelahiran makhluk mitologi yang lebih ganas, yaitu Cyclops yang mengerikan dan bermata satu.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR