Maharani Theodora sebenarnya 20 tahun lebih muda dari suaminya. Ia digambarkan oleh Procopius sebagai sosok yang pendek namun menarik, sangat patuh pada upacara istana, dan pecinta kemewahan.
Theodora dinobatkan sebagai maharani dalam upacara penobatan yang sama dengan suaminya pada tanggal 1 April 527 M. Justinianus bersikeras agar istrinya dinobatkan sebagai pasangan yang setara dan bukan hanya sebagai maharani.
Pasangan ini juga cocok satu sama lain dalam kecerdasan, ambisi, dan energi. Dengan penobatan mewah mereka di Hagia Sophia, mereka tampaknya menandai era baru bagi Kekaisaran Bizantium dan rakyatnya.
Justinian I nantinya akan menjadi kaisar yang paling penting dalam sejarah Kekaisaran Bizantium bersama Maharani Theodora. Ia adalah yang menciptakan Corpus Juris Civilis atau Kode Justinian yang mereformasi undang-undang peninggalan Kekaisaran Romawi.
Sementara Theodora berhasil melewati stigma karir awalnya sebagai aktris di Hippodrome Konstantinopel. Theodora dan Justinian menjadi pasangan yang paling cocok dalam sepanjang kekuasaan Kekaisaran Bizantium.
Nantinya ia juga akan menjadi dukungan berharga bagi suaminya, yang terkenal meyakinkannya untuk menghadapi dan mengatasi Pemberontakan Nika yang berbahaya pada tahun 532 M.
Setelah suksesi, Theodora bahkan menjadi subjek salah satu karya seni Bizantium paling terkenal, mosaik gereja San Vitale di Ravenna, Italia.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR