Nationalgeographic.co.id - Alih-alih menggunakan kertas, batu atau kayu, kekaisaran Inca justru menggunakan tali dan simpul untuk menyimpan informasi. Sistem pencatatan informasi yang dimiliki budaya pegunungan Andes itu disebut dengan quipu atau khipu.
Quipu atau khipu adalah metode khusus yang digunakan oleh Kekaisaran Inca menggunakan tali dan simpul. Quipu juga digunakan untuk mengomunikasikan informasi dan pesan di seluruh budaya pegunungan Andes.
Teknik tersebut telah lama menarik perhatian para sejarawan untuk mempelajarinya, meski hingga saat ini belum ada jawaban pasti.
Dengan tidak adanya sistem penulisan huruf, perangkat sederhana dan sangat portabel ini mencapai tingkat presisi dan fleksibilitas yang mengejutkan. Quipu dapat mencatat tanggal, statistik, akun, dan bahkan ide-ide abstrak.
Quipu bahkan masih digunakan sampai sekarang di seluruh Amerika Selatan. Quipu menggunakan berbagai macam warna, tali, dan terkadang beberapa ratus simpul.
Semua simpul itu diikat dengan berbagai cara pada ketinggian yang berbeda-beda. Kombinasi ini bahkan dapat mewakili informasi episode-episode penting dari cerita rakyat dan syair tradisional dalam bentuk abstrak.
Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan juga menantang pandangan tradisional bahwa quipu hanyalah alat bantu ingatan. Mereka bahkan menyatakan bahwa quipu mungkin telah mengalami kemajuan menuju catatan naratif.
Dengan demikian, maka quipu menjadi alternatif yang layak untuk bahasa tertulis ketika Kekaisaran Inca runtuh. Hal itu telah membuat para sejarawan untuk mempelajarinya.
Metode quipu
Quipu yang khas terdiri dari tali horizontal atau bahkan batang kayu, yang di atasnya digantung sejumlah tali yang diikat dan berwarna yang terbuat dari katun atau wol.
Beberapa quipu yang lebih besar memiliki sebanyak 1.500 tali, dan ini juga dapat ditenun dengan cara berbeda yang menunjukkan bahwa hal ini juga memiliki arti yang berbeda.
Beragam corak warna yang digunakan juga bisa membawa makna tertentu. Demikian pula, jenis simpul, posisinya pada tali, jumlah total simpul, dan urutan simpul.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR