Segera setelah perang, Lawrence menjadi tokoh terkenal dalam sejarah dunia. Orang yang bertanggung jawab membuatnya terkenal adalah penulis dan pembuat film Amerika Lowell Thomas.
Bersama seorang juru kamera, Thomas berangkat ke Timur Tengah pada tahun 1918 untuk memfilmkan perang tersebut. Dia berharap materi yang dia rekam di sana akan meningkatkan dukungan Amerika terhadap upaya perang. Saat berada di Yerusalem, Thomas bertemu Lawrence dan terpesona dengan pakaian dan tingkah lakunya yang seperti orang Arab.
Thomas memfilmkan Lawrence dan mengambil foto. Semua itu kemudian ia gunakan untuk pertunjukan tentang perang. Pertunjukan bertajuk With Allenby in Palestine ini sukses besar di Amerika dan Inggris.
Thomas mengidentifikasi Lawrence sebagai faktor utama kesuksesan acara tersebut. Kedua pria tersebut bertemu lagi di London untuk syuting materi baru. Pada tahun 1920, Thomas kembali meluncurkan acaranya dengan Lawrence sebagai tokoh sentral. Judul acara tersebut diganti menjadi With Allenby in Palestine dan Lawrence in Arabia.
Lawrence tidak lama menikmati status selebritas barunya. Ia kemudian menyatakan penyesalannya karena mencari pusat perhatian.
Aktivitas Lawrence of Arabia setelah perang
Mulai Februari 1920, Lawrence mulai bekerja sebagai penasihat urusan Arab kepada Menteri Kolonial Winston Churchill. Dalam kapasitas ini, ia melakukan perjalanan ke Timur Tengah beberapa kali. Namun, setelah satu tahun bekerja, Lawrence berhenti. Ia tidak menyukai sisi birokrasi dari pekerjaannya dan terlalu kecewa dengan pemerintah Inggris dan kebijakannya di Timur Tengah.
Lawrence mendaftar ke Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) pada Agustus 1922. Selama bertugas, ia mengerjakan otobiografinya yang berjudul Tujuh Pilar Kebijaksanaan (Seven Pillars of Wisdom). Otobiografi itu diterbitkan pada tahun 1926 dan menjadi salah satu buku terlaris dalam sejarah dunia.
Lawrence menghabiskan sisa masa tugasnya dalam ketidakjelasan. Dia ditempatkan di British India selama beberapa waktu dan bertugas di pangkalan RAF dekat Plymouth. Ketika wajib militernya berakhir pada tahun 1935, Lawrence mundur ke pondoknya di pedesaan Inggris.
Pada bulan Mei 1935, maut pun menjemputnya. Lawrence kehilangan kendali ketika mengendarai motor dan mengalami luka serius. Dokter tidak dapat menyelamatkan Lawrence. Ia pun akhirnya mengembuskan napas terakhir pada tanggal 19 Mei 1935. Sebagai pahlawan perang yang sangat dielu-elukan, kematiannya membuat rakyat Inggris berduka.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR