Nationalgeographic.co.id—Lucius Quinctius Cincinnatus adalah seorang petani, negarawan, dan pemimpin militer yang pengabdiannya menjadi teladan kebajikan sejarah Romawi kuno.
Cincinnatus menganggap dirinya seorang petani di atas segalanya. Akan tetapi, ketika dipanggil untuk mengabdi pada negaranya, dia melakukannya dengan sangat baik dan efisien. Dia juga ditunjuk untuk bertugas sebagai diktator dalam sejarah Romawi kuno.
Pada tahun 462 SM, kekaisaran Romawi berada dalam kesulitan. Konflik telah meningkat antara kaum ningrat dan berkuasa dengan kaum plebeian lebih rendah memperjuangkan reformasi konstitusi yang akan membatasi otoritas bangsawan.
Pertikaian antara kedua kelompok ini akhirnya berubah menjadi kekerasan dan melemahkan kekuatan Romawi di wilayah tersebut.
Menurut legenda, putra Cincinnatus, Caeso, adalah salah satu pelanggar paling kejam dalam pertikaian antara kaum bangsawan dan rakyat jelata. Untuk mencegah kaum plebeian berkumpul di Forum Romawi, Caeso rupanya mengorganisir geng-geng untuk mengusir mereka.
Aktivitas Caeso akhirnya berujung pada tuntutan yang diajukan terhadapnya. Namun, alih-alih diadili, dia melarikan diri ke Tuscany.
Pada tahun 460 SM, konsul Romawi Publius Valerius Poplicola dibunuh oleh pemberontak plebeian. Cincinnatus dipanggil untuk menggantikannya. Namun, dalam posisi barunya ini, ia tampaknya hanya meraih sedikit keberhasilan dalam menumpas pemberontakan. Dia akhirnya mengundurkan diri dan kembali ke pertaniannya.
Pada saat yang sama, bangsa Romawi sedang berperang dengan Aequi, suku Itali yang hanya sedikit diketahui oleh para sejarawan. Setelah kalah dalam beberapa pertempuran, Aequi berhasil mengelabui dan menjebak pasukan Romawi.
Beberapa penunggang kuda Romawi kemudian melarikan diri ke Roma untuk memperingatkan Senat tentang keadaan buruk tentara mereka dalam sejarah Romawi kuno.
Cincinnatus rupanya sedang mengerjakan ladangnya ketika dia mengetahui telah ditunjuk sebagai diktator, sebuah posisi yang diciptakan dalam sejarah Romawi kuno hanya untuk keadaan darurat, selama enam bulan.
Dia diminta untuk membantu membela Romawi melawan tetangganya Aequi, yang telah mengepung tentara Romawi dan konsul Minucius di Perbukitan Alban. Sekelompok Senator dikirim untuk menyampaikan berita kepada Cincinnatus.
Source | : | thought.co |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR