Nationalgeographic.co.id—Ada beragam faktor yang mempengaruhi durasi hidup seekor anjing. Mulai dari gaya hidup dan pola makan, lingkungan, hingga genetik di dalam rasnya. Akan tetapi, penelitian terbaru terhadap usia anjing ras ini menunjukkan bahwa bentuk hidung dan tubuh punya andil di dalamnya.
Studi terbaru dari organisasi sosial Dogs Trust dan Universitas John Moores Liverpool melihat bahwa ada beberapa faktor penentu seekor anjing bisa hidup lebih lama. Beberapa penentunya adalah bentuk hidung yang dilihat bersamaan dengan proporsi tubuh dan jenis kelamin.
Menurut para peneliti, beberapa ras seperti miniature dachshund dan Italian greyhound bisa hidup lebih lama. Alasannya adalah dikarenakan ras-ras anjing ini umumnya memiliki moncong yang lebih panjang dan ukuran tubuh yang kecil hingga sedang.
"Anjing dengan ukuran tubuh sedang dan moncong datar seperti bulldog berpotensi tiga kali lebih berisiko untuk hidup lebih pendek," jelas Kirsten McMillan, penulis utama penelitian sekaligus peneliti data dari Dogs Trust sebagaimana dilansir dari Science Alert.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 584 ribu anjing di Inggris, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, juga melihat harapan hidup dari 150 ras asli maupun ras campuran. Hasilnya, rata-rata harapan hidup keseluruhan anjing bisa mencapai 12,5 tahun.
Lebih rinci, temuan ini juga melihat bahwa anjing-anjing dengan moncong datar (brachycephalic) cenderung memiliki angka harapan hidup yang lebih buruk. Angka ini diambil jika dibandingkan dengan anjing proporsi wajah sedang (mesocephalic) dan bermoncong panjang (dolichocephalic).
Harapan Hidup Anjing-Anjing dari Ras Populer
Anjing-anjing ras dengan harapan hidup terendah adalah French bulldog (9,8 tahun), English bulldog (9,3 tahun), dan mastiff berukuran besar (9 tahun). Sedangkan anjing-anjing dengan harapan hidup tertinggi adalah Italian greyhound dan miniature dachshund (14 tahun), papillon (14,5 tahun), dan Shiba Inu (14,6 tahun).
"Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tingkatan populasi, anjing-anjing ini (anjing bermoncong datar) kurang baik [berdasarkan usia harapan hidup]," tambah McMillan.
Dari segi usia, anjing betina cenderung hidup lebih lama dibanding anjing jantan. Di sisi lain, anjing bertubuh kecil dan sedang dengan moncong sedang hingga panjang bisa hidup dengan rata-rata usia lebih dari 12 tahun.
Di berbagai belahan dunia, ada beberapa ras yang populer untuk dipelihara. Sebut saja French bulldog yang populer di Amerika Serikat, menurut American Kernel Club, yang memiliki angka harapan hidup yang pendek.
Terkenal dengan moncongnya yang datar, anjing yang dianggap lucu karena memiliki kemiripan dengan wajah bayi manusia ini memiliki kekurangannya. Salah satunya adalah masalah pernafasan sebagai dampak dari moncong yang pendek.
Mirip dengan anjing French bulldog, anjing lainnya seperti Pug dan English bulldog juga memiliki masalah serupa. Tak hanya masalah pernafasan, anjing jenis ini juga rentan dengan masalah kesehatan kulit dan mata.
"Penelitian ini menggarisbawahi isu-isu kesehatan dengan mengungkapkan bahwa anjing-anjing dengan moncong datar hidup 1,5 tahun lebih pendek dibanding anjing-anjing pada umumnya," ujar Dan O'Neill, profesor rekanan dari Royal Veterinary College, London sebagaimana dilansir dari CNN.
Dia juga mengimbau masyarakat yang memelihara anjing ras moncong datar untuk berpikir dan memastikan bahwa anjing mereka memiliki kesempatan terbaik untuk punya hidup yang panjang dan bahagia.
Dalam sudut pandang lain, anjing-anjing populer lain cenderung memiliki harapan hidup yang panjang. Beberapa contoh lainnya adalah Lancashire heelers (15,4 tahun), Tibetan spaniels (15,2 tahun), Lhasa Apsos (14 tahun), dan Labrador (13,1 tahun).
Perbandingan Anjing Ras dan Anjing Campuran
Terkait dengan perbandingan harapan hidup anjing ras asli dan campuran, penelitian ini turut merincikan bahwa anjing-anjing ras asli hidup lebih lama delapan bulan dibandingkan anjing dengan ras campuran. Hal ini tidak sesuai dengan anggapan umum bahwa anjing ras campuran biasanya lebih sehat dibandingkan ras-ras asli
McMillan mengonfirmasi bahwa penelitiannya belum bisa memberikan gambaran terkait isu tersebut. Dia juga menambahkan bahwa penelitiannya tidak banyak membicarakan tentang perdebatan anjing ras asli dan ras campuran secara spesifik.
Alasan ini adalah karena penelitian yang melibatkan data dari 18 organisasi tersebut tidak merincikan mana anjing-anjing ras asli dan ras campuran. Lebih rinci, pembagian ini tidak memasukkan ras campuran yang terdiri dari anjing yang beragam secara genetik dan designer breeds.
Designer breeds adalah ras-ras anjing yang sengaja dikawinkan silang dari dua ras asli yang berbeda. Contoh anjing-anjing ini adalah labradoodle (campuran labrador dan poodle) dan cockapoo (campuran cocker spaniel dan poodle).
"Anjing hasil perkawinan silang (designer dogs) merupakan fenomena baru, sehingga Anda memiliki populasi [ras anjing] yang lebih baru," jelas Dr. Silvan Urfer sebagai ahli harapan hidup anjing dari Universitas Washington.
Selain rincinya ras yang diteliti, beberapa hal yang menjadi catatan untuk penelitian ini adalah tidak adanya pengambilan data dari segi frekuensi untuk berobat ke dokter hewan secara teratur, penyebab kematian, dan status steril. Hal-hal ini berpengaruh pada anjing-anjing ras, terutama yang dijadikan hewan peliharaan.
"Masalah etis dan kesejahteraan terkait pengembangbiakan menjadi salah satu isu yang terpenting di dalam kesejahteraan anjing," tutur McMillan.
Source | : | CNN |
Penulis | : | Laurensia Felise |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR