Nationalgeographic.co.id—Sejarah Mesir kuno melahirkan banyak sekali penemuan dan inovasi yang membentuk dunia modern.
Benda-benda yang digunakan sehari-hari saat ini, faktanya sudah ada sejak zaman kuno. Diantaranya kertas hingga wig dalam sejarah Mesir kuno. Lantas, apa saja penemuan spektakuler di peradaban Mesir kuno?
Tembikar pertama mulai muncul sekitar tahun 5000 SM, sekitar waktu yang sama ketika masyarakat di daerah ini mulai memelihara hewan seperti kambing, domba, babi, dan sapi.
Kebudayaan Maadi mulai membuat alat-alat tembaga sekitar 4000 SM, termasuk kapak. Seni mulai lepas landas sekitar waktu ini. Tembikar menjadi semakin hias. Faience Mesir atau proses pelapisan tembikar dengan enamel kaca berwarna cerah juga ditemukan.
Peralatan tembaga menjadi semakin umum, dan senjata tembaga mulai bermunculan sekitar tahun 3500 SM.
Kota-kota tumbuh secara signifikan, dengan sebanyak lima ribu orang hidup bersama. Orang-orang mulai membangun dengan batu bata lumpur dibandingkan dengan bahan yang lebih mudah dibawa-bawa seperti alang-alang.
Penemuan lebih dari seratus kerangka hewan di lokasi pemakaman dekat Hierakonpolis menunjukkan keberadaan kebun binatang pertama di dunia (kemungkinan besar adalah kebun binatang pribadi) yang dibuat sekitar 3500 SM.
Pada saat itu, kawasan ini merupakan pusat kota terbesar di Mesir. Hewan yang dikuburkan di samping penguasa kota antara lain gajah, kuda nil, babon, kucing liar, dan anjing.
Pola makan hewan-hewan ini menunjukkan bahwa mereka diberi makan oleh manusia. Beberapa menunjukkan tulang yang disembuhkan yang menunjukkan kehidupan di penangkaran.
Peternakan lebah juga dimulai pada periode ini. Kebudayaan Neolitik di daerah tersebut menggunakan sarang buatan yang terbuat dari bejana tembikar, keranjang anyaman, dan kotak kayu.
Wig pertama berasal dari Mesir prasejarah. Lilin lebah biasanya digunakan untuk menjaganya tetap di tempatnya. Wig tertua yang pernah ditemukan berasal dari tahun 3400 SM.
Orang Mesir biasanya mencukur rambut mereka untuk mencegah kutu, dan kemudian menggunakan wig untuk melindungi kepala mereka dari terik matahari Mesir.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | History Defined |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR