Revolusi Souliote berakhir pada bulan Desember 1803 dengan sebuah perjanjian yang mengizinkan mereka meninggalkan medan perang dengan senjata mereka sendiri. Namun Ali Pasha tidak menepati janjinya dan mengejar mereka.
Sekelompok Souliotes ditemukan di Riniasa oleh sekelompok orang Albania, yang membantai mereka. Despo Botsi, bersama sepuluh putri dan cucunya, membentengi diri di Dimoulas.
Orang-orang Albania mengepung Souliote, yang melawan dengan gagah berani. Ujung-ujungnya mereka meledakkan diri agar tidak jatuh ke tangan musuh hidup-hidup.
Souliot Kitsos Botsaris dan anak buahnya melanjutkan pertarungan di Yunani barat hingga ia sendiri jatuh ke dalam perangkap janji palsu Ali Pasha dan terbunuh.
Awal Perang Kemerdekaan Yunani
Angin revolusioner baru bertiup ke seluruh Yunani pada tahun 1806, ketika tentara Rusia dan tentara Perancis pimpinan Napoleon bersaing mengenai siapa yang akan bergabung dengan Yunani melawan Ottoman.
Namun, para pemberontak dibiarkan begitu saja dan Turki melampiaskan kemarahan mereka pada pemberontak Yunani.
Di Morias, penguasa Turki menuntut eksekusi seluruh keluarga Kolokotronis. Theodoros Kolokotronis dan rekan senegaranya bertempur selama berbulan-bulan di Morias.
Pada akhirnya Kolokotronis dan anak buahnya terpaksa pindah ke pulau Kythera dan dari sana mengungsi ke pulau Zakynthos.
Namun, pada saat yang sama, Nikotsaras, di Yunani Tengah, dan Giannis Stathas, yang terpaksa mengungsi ke Skiathos dan membangun armada 70 perahu, melanjutkan pertarungan.
Pemberontakan mereka memaksa Sublime Porte untuk memulai negosiasi dengan kaum revolusioner.
Di seluruh Yunani, kebebasan menjadi sebuah tujuan dan bukan sebuah keinginan.
Hanya beberapa tahun kemudian, pada tanggal 25 Maret 1821 para pemberontak mengangkat senjata. Namun kali ini, takdir tidak akan menghalangi kebebasan mereka.
Hal ini menandai dimulainya Perang Kemerdekaan Yunani yang berujung pada pembebasan dan lahirnya Negara Yunani modern.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR