Nationalgeographic.co.id—Tampaknya selalu ada sesuatu yang baru dalam arkeologi. Para arkeolog yang melakukan penggalian di Jerman bagian timur menemukan kuburan berusia 4.200 tahun yang berisi kerangka pria. Uniknya, pria tersebut diyakini berisiko menjadi zombi.
Para arkeolog mencapai kesimpulan ini karena individu ini dikuburkan dengan lempengan batu berat yang diletakkan di atas kakinya. “Lempengan itu panjangnya kira-kira satu meter, lebar 50 sentimeter dan tebal 10 sentimeter,” tulis Nathan Falde di laman Ancient Origins. Tujuannya adalah untuk mencegah penghuni kuburan menggali jalan keluar dari kuburnya sebagai zombi.
Makam yang diduga zombi ditemukan di dekat Desa Oppin, yang terletak di barat daya Berlin di negara bagian Saxony-Anhalt. Hal ini terungkap selama penggalian yang dilakukan di sepanjang rute jalur listrik bawah tanah jarak jauh yang direncanakan dikenal sebagai SuedOstLink.
Penggalian eksplorasi ini disponsori oleh Kantor Negara untuk Pelestarian Monumen dan Arkeologi Saxony-Anhalt. Penggalian dirancang untuk memastikan bahwa harta bersejarah tidak hilang atau hancur akibat proyek yang akan datang.
Kisah zombi, vampir, dan mayat hidup lainnya sangat umum terjadi di Eropa selama Abad Pertengahan. Tapi tidak banyak yang diketahui tentang seberapa dalam konsep mayat hidup ini menembus mitologi di Zaman Perunggu. Penemuan kuburan zombi di Jerman timur ini menunjukkan bahwa masyarakat di wilayah itu sudah mengetahui legenda tersebut sejak milenium ketiga SM. “Hal ini menunjukkan bahwa legenda tersebut sudah ada sejak zaman prasejarah,” tambah Falde.
Orang mati yang hidup
“Kami tahu bahwa bahkan di Zaman Batu, orang-orang takut terhadap mayat hidup,” kata arkeolog dan Manajer Proyek Susanne Friederich. “Saat itu, orang percaya bahwa orang mati terkadang mencoba membebaskan diri dari kuburnya.”
Zombi adalah bagian dari berbagai mitologi kuno, termasuk mitologi Celtic dan Norse. Ketakutan terhadap mayat hidup juga merupakan fenomena nyata di Yunani Kuno, yang tercermin dari praktik mereka menimbang mayat yang dikuburkan. Literatur dari zaman kuno mengungkapkan bahwa orang-orang Romawi percaya pada mayat hidup. Dalam sejarah Romawi, sudah menjadi praktik umum untuk meletakkan balok-balok batu di mulut orang mati. Tujuannya adalah menghentikan mereka bangkit dan memakan daging orang yang masih hidup.
Pada abad pertengahan, kepercayaan seperti itu sangat tersebar luas. Ada anggapan bahwa penyihir yang meninggal, kerasukan, bunuh diri, dan digigit vampir akan membebaskan diri dari kuburnya. Mereka bergabung dengan barisan mayat hidup yang berjalan.
Pada tahun 1600-an terjadi wabah histeria anti vampir dan mayat hidup di Polandia. Masyarakat di sana melakukan pencegahan yang sering dilakukan selama penguburan. Tujuannya adalah untuk menjebak orang-orang yang dicurigai sebagai zombi atau vampir di kuburan mereka.
Meletakkan batu besar di seluruh tubuh adalah salah satu cara untuk mencegah kebangkitan kejahatan. Tapi itu bukan satu-satunya.
“Ada kuburan di mana jenazah bahkan tergeletak tengkurap,” kata Friederich. “Jika ia tengkurap, ia akan menggali lubang semakin dalam alih-alih naik ke permukaan. Ada juga mayat yang tergeletak tengkurap dan ditusuk dengan tombak. Mayat itu tertancap di tanah."
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR