Alasan mengapa pelaut Eropa tidak bisa berenang
Salah satu alasan penting mengapa para pelaut Eropa tidak bisa berenang adalah keyakinan bahwa berenang itu tidak sehat. Banyak dokter Eropa di masa lalu menyarankan untuk tidak berenang.
Pasalnya, mereka percaya bahwa berendam di air akan mengganggu keseimbangan cairan tubuh. Hal tersebut bisa menyebabkan berkembangnya penyakit seperti penyakit pes, kolera, dan cacar, yang menghancurkan Eropa pada saat itu.
Keyakinan ini berasal dari teori medis yang berlaku saat itu. Keyakinan tersebut menyatakan bahwa kesehatan tubuh bergantung pada pemeliharaan keseimbangan empat cairan: darah, dahak, empedu kuning, dan empedu hitam. Membenamkan diri ke dalam air dianggap mengganggu keseimbangan yang rapuh ini, sehingga berpotensi menyebabkan penyakit.
Banyak orang Eropa abad pertengahan percaya bahwa air dapat menyebarkan infeksi dan berpotensi menyebabkan epidemi. Mengutip dari laman Wonders and Marvels, “Pelaut Eropa dan Inggris takut dengan dinginnya Atlantik. Banyak pelaut datang dari daerah yang terkurung daratan. Mereka menganggap berendam di air hanya akan membawa penyakit atau kematian.”
Penulis Inggris George Borrow juga mencatat bahwa berenang dianggap tidak cocok untuk individu terhormat. "Untuk berenang seseorang harus telanjang. Dan seperti apa rupa orang mulia tanpa pakaiannya?" Persepsi budaya ini berkontribusi pada kurangnya keterampilan berenang para pelaut Eropa di masa lalu.
Berenang dipandang skeptis, khususnya di Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan angkatan laut lainnya. Ada anggapan bahwa mengajari pelaut berenang berpotensi menimbulkan sifat pengecut.
Alasan adalah bahwa selama pertempuran, pelaut yang tahu cara berenang mungkin tergoda untuk melompat ke laut. Ia akan meninggalkan kapal alih-alih tetap berada di kapal dan berperang. Akibatnya, angkatan laut lebih memilih awaknya tidak bisa berenang. Hal ini dianggap mendorong mereka untuk tetap tinggal dan mempertahankan kapal daripada mencari keselamatan di dalam air.
Beberapa pelaut juga takut dengan air dan makhluk laut yang nyata dan khayalan.
Ada juga yang bisa berenang
Namun beberapa pelaut awal terkenal sebagai perenang yang baik. Dalam narasi kehidupan ayahnya, putra Christopher Columbus melaporkan bahwa ayahnya telah melompat dari kapal yang terbakar selama pertempuran laut. Colombus dilaporkan berenang beberapa kilometer ke pantai. Sementara sebagian besar temannya, karena tidak bisa berenang, meninggal di kapal atau di dalam air.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR