Tim peneliti ingin mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan pertumbuhan terumbu karang yang sehat dan fungsi-fungsi terkait. Data mereka menunjukkan bahwa pertumbuhan pesat karang yang ditransplantasikan mendukung pemulihan tutupan karang dan produksi karbonat.
Faktanya, hanya dalam waktu empat tahun, persediaan karbonat bersih telah meningkat tiga kali lipat sehingga setara dengan persediaan karbonat di lokasi pengendalian yang sehat.
Namun ada beberapa perbedaan penting. Karena karang bercabang lebih ditransplantasikan dibandingkan karang lainnya, susunan komunitas terumbu yang dipulihkan berbeda-beda.
Para peneliti mengatakan perbedaan tersebut “dapat mempengaruhi penyediaan habitat bagi beberapa spesies laut dan ketahanan terhadap gelombang panas di masa depan, karena karang bercabang lebih sensitif terhadap pemutihan.”
Studi jangka panjang diperlukan untuk melihat apa yang terjadi seiring berjalannya waktu dan dalam keadaan tertekan. Temuan ini menunjukkan tindakan pengelolaan aktif dapat membantu meningkatkan ketahanan terumbu. Selain itu pengelolaan itu mengembalikan fungsi ekosistem yang penting bagi kehidupan laut dan komunitas lokal dalam periode waktu tertentu, demikian menurut para peneliti.
Para peneliti berharap, seiring berjalannya waktu, terumbu karang yang dipulihkan secara alami akan menghasilkan lebih banyak spesies karang yang beragam.
Namun, mereka mencatat bahwa apa yang akan terjadi di suatu lokasi di seluruh dunia akan bergantung pada banyak faktor, termasuk kondisi lingkungan dan teknik restorasi.
“Seperti yang sering terjadi, tidak ada solusi yang bisa diterapkan untuk semua, tetapi kami berharap contoh positif ini dapat digunakan sebagai inspirasi bagi proyek restorasi terumbu karang lainnya di seluruh dunia,” kata Lange.
Tim Lamont, salah satu penulis studi di Lancaster Environment Centre, Lancaster University, Inggris, menambahkan, “Hasil studi ini memberi kita dorongan bahwa jika kita dapat dengan cepat mengurangi emisi dan menstabilkan iklim, kita memiliki cara yang efektif untuk membantu menumbuhkan kembali terumbu karang."
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR