Nationalgeographic.co.id—Penggunaan produk kosmetik telah menjadi kebutuhan. Dengan menggunakan produk kosmetik, tampilan menjadi menawan, percaya diri, dan memberi impresi kepada orang lain.
Namun, produk kosmetik yang kita pakai punya banyak bahan kimia yang berbahaya bagi keberlangsungan bumi. Kebiasaan kita membeli, pakai, dan membuang menjadi ancaman bagi ekosistem lingkungan.
Sistem daur ulang mungkin bisa menjadi jawaban, namun tidak semua pengguna kosmetik memahami caranya. Pada akhirnya, pengguna produk kosmetik terjebak untuk sekadar menggunakan dan abai untuk mendaurnya kembali.
Dewasa ini, kesadaran akan rasa tanggung jawab terhadap isu lingkungan tengah berkembang, termasuk pada industri kosmetik. Arya Noble Group yang dikenal dengan produk ERHA memiliki skema bisnis berkelanjutan.
Program yang disebut sebagai Start to Change ini diselanggarakan sejak 2021 dan bekerja sama dengan Waste4Change, perusahaan pengelolaan daur ulang sampah. Program ini mengajak para konsumen untuk mendaur ulang kemasan produk kosmetik ERHA di berbagai gerai. Sampah-sampah itu kemudian akan dikelola oleh Waste4Change.
"Jangan sampai kita cantik, tapi bumi kita enggak lestari," kata Hana Nur Aliana, Corporate Strategic Waste4Change dalam bincang Beauty Networking: Nurturing Earth, Glowing Future, Selasa, 30 April 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Bumi 2024.
"Dari begitu banyaknya produk kecantikan dan perawatan, ada produsen yang siap menangani sampah kemasan produk kecantikan, hal ini tentu perlu kita dukung," lanjut Hana.
Mengenai program ini, Oemar Saputra, Head of CSR & Corporate Relations Arya Noble Group, mengutarakan bahwa ERHA memberikan voucer dan konsultasi gratis kepada ahli kecantikan kepada konsumen yang membawa sampah produk. Besaran voucer yang diberikan tergantung pada jumlah sampah produk yang dibawa kembali konsumen ke gerai ERHA tertentu.
"Asal bentuk botolnya sama, tidak rusak atau tercampur dengan bahan-bahan kimia, seperti misalnya minyak dapur dan segala macamnya. Itu nanti bukannya jadi sampah anorganik, malah jadi residu," kata Oemar. "Program kita itu dari sampah kosmetik bisa jadi packaging kosmetik lagi gitu."
Gerai di beberapa kota di Indonesia tersedia tempat untuk mendaur ulang sampah produk kosmetik milik ERHA. "Kecuali di [gerai ERHA] di Kota Kasablanka. Semua merk—tidak harus ERHA—boleh disetor untuk daur ulang," terang Oemar. Gerai ERHA di Mall Kota Kasablanka tersedia mesin daur ulang yang dapat disetorkan langsung oleh para konsumen, termasuk sampah kosmetik merk apa pun.
Sampah produk kecantikan tersebut kemudian di bawa ke tempat pengelolaan daur ulang milik Waste4Change. Pihak Waste4Change akan memilah berbagai jenis sampah mulai dari anorganik seperti plastik, hingga residu seperti sisa cairan zat kimia produk.
Upaya Nekat ERHA untuk Daur Ulang Kosmetik
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR