Berdasarkan hal ini, orang-orang Yunani dahulu diyakini sudah mampu menulis. Namun, seperti yang sering terjadi pada negara-negara lain, bencana alam menyebabkan mereka kehilangan tulisannya.
Hilangnya tulisan di Abad Kegelapan Yunani
Apakah penjelasan pendeta Mesir ini sesuai dengan sejarah yang sebenarnya?
Jawabannya adalah benar. Hal ini sesuai dengan apa yang terjadi pada akhir Zaman Perunggu, yang juga merupakan akhir dari Era Mycenaean.
Perhatikan apa yang kemudian dikatakan oleh pendeta itu kepada Solon:
“Sebelumnya di negerimu tinggal ras manusia yang paling cantik dan paling mulia yang pernah hidup, dan… kamu dan seluruh kotamu adalah keturunan dari benih kecil atau sisa dari mereka yang masih hidup."
"Dan hal ini tidak kamu ketahui, karena, selama beberapa generasi, orang-orang yang selamat dari kehancuran itu meninggal, tanpa meninggalkan tulisan.”
'Ras manusia paling adil dan paling mulia' yang sebelumnya tinggal di Yunani secara logis adalah orang Mycenaean yang kaya dan berkuasa.
Pada akhir Zaman Perunggu, peradaban ini mengalami keruntuhan masyarakat yang besar. Hal ini antara lain disebabkan oleh bencana alam yang terjadi saat itu, seperti tsunami yang melanda Yunani.
Setelah abad ke-12 SM, Yunani jatuh ke dalam Abad Kegelapan. Seperti yang dikatakan pendeta Mesir itu kepada Solon, para penyintas tidak meninggalkan kata-kata tertulis.
Masa buta huruf Yunani berlanjut hingga abad kesembilan SM. Saat itu, mereka mengadopsi alfabet Fenisia, menciptakan alfabet Yunani yang bertahan hingga saat ini.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR