Nationalgeographic.co.id—Manuela Escobar lahir pada Mei 1984 dari pasangan Pablo Escobar dan Maria Victoria Henao. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencoba melarikan diri dari kejahatan ayahnya.
Sebelum Manuela Escobar bisa berjalan, dia sudah belajar untuk melarikan diri. Dan sebagai putri Pablo Escobar, Manuela tentu memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Menjadi anak seorang gembong narkoba Kolombia yang terkenal memiliki keuntungan tersendiri. Misalnya bisa mendapatkan banyak hadiah dari sang ayah. Namun ia dibesarkan dengan pola asuh yang memiliki beberapa kelemahan serius.
Manuela berusia 9 tahun ketika Pablo Escobar ditembak mati pada tahun 1993. Sepanjang hidupnya, Manuela adalah satu-satunya anggota keluarganya yang tidak pernah dituduh melakukan kejahatan apa pun. Namun meski tidak memiliki catatan kejahatan, dia tidak pernah bisa lepas dari bayang-bayang kekejaman ayahnya.
Manuela Escobar menghilang dari sorotan publik pada suatu saat di tahun 90-an. Sejak itu, ia tidak muncul di tengah publik selama bertahun-tahun.
Kehidupan Awal Manuela Escobar
Manuela Escobar lahir pada tanggal 25 Mei 1984. “Sekitar waktu yang sama ketika Pablo Escobar menjadi salah satu gembong narkoba paling kuat di dunia,” tulis Katie Serena di laman All That’s Interesting. Manuela memiliki satu kakak laki-laki, Juan Pablo, yang lahir pada tahun 1977.
Karena Manuela masih kecil ketika ayahnya menjadi “Raja Kokain”, dia mungkin tidak tahu persis apa pekerjaan ayahnya. Namun dia tahu bahwa ayahnya akan melakukan apa saja untuk membuatnya tersenyum.
Terlepas dari reputasi Pablo Escobar yang kejam, dia memiliki titik lemah pada putrinya. Dan pada puncak kekuasaannya, Kartel Medellín menghasilkan sebanyak 70 juta dolar AS per hari. Hal ini berarti bahwa Pablo Escobar bersedia – dan mampu – membeli apa saja yang diinginkan putri kecilnya.
Manuela Escobar pernah meminta seekor unicorn kepada ayahnya. Jadi, alih-alih memberitahunya bahwa unicorn itu tidak nyata, gembong narkoba tersebut malah memerintahkan karyawannya untuk membeli seekor kuda putih.
Karyawannya diminta untuk memasang “tanduk” di kepala dan “sayap” di punggung kuda itu. Hewan itu kemudian mati karena infeksi yang mengerikan.
Baca Juga: Bagaimana Rasanya Menjadi Istri Sang Raja Kokain Pablo Escobar?
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | All Thats Interesting |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR