“Mari, coba kulihat, apakah aku melihat ini dalam mimpi? Tidak, demi Zeus, karena aku juga menunjukkan barang rampasan itu kepada Dionysus.”
Enceladus dikubur di Bawah Sisilia
“Gunung Aetna membara dengan api dan semua kedalaman rahasianya terguncang saat raksasa di bawah bumi itu bergeser ke bahunya yang lain.” Callimachus
Semua raksasa mitologi Yunani menemui akhir yang berbeda. Namun Enceladus mendapat hukuman yang unik sekaligus menakutkan. Dalam hampir setiap versi dari banyak versi mitos Enceladus, raksasa itu berakhir dikubur. Apollodorus menguburnya di bawah pulau Sisilia sementara Virgil dan Claudian menguburnya di bawah gunung Etna, juga di Sisilia.
Sebagai makhluk abadi, Enceladus tetap hidup, menderita di bawah Etna. Pergerakan dan amarahnya menyebabkan Etna meletus, membawa api dan kehancuran ke daerah sekitarnya. Selama berabad-abad, Enceladus terus mengaum dan menyebabkan masalah.
Bahkan hingga hari ini, raksasa mitologi Yunani itu gelisah. Aktivitas vulkanik terus mengkhawatirkan penduduk daerah tersebut. Berkat aspek mitosnya inilah Enceladus menjadi dewa yang terkait dengan aktivitas vulkanik dan gempa bumi.
Yang perlu dicatat adalah bahwa di Yunani kuno, ada kepercayaan umum bahwa Bumi mengapung di lautan. Gagasan ini dapat ditelusuri kembali hingga ke Thales dari Miletus. Pada awal Gigantomachy, Enceladus dijanjikan wilayah kekuasaan Poseidon jika para raksasa menang. Wilayah kekuasaan ini tidak lain adalah lautan.
Selain itu, mitologi Yunani mengaitkan gelar pengguncang bumi dengan Poseidon. Meskipun otoritasnya jauh lebih besar daripada Enceladus, Poseidon juga dipandang sebagai dewa di balik semua gempa bumi. Akibatnya, karena Enceladus terperangkap di bawah sebuah pulau, ada hubungan yang jelas antara kekuatan gempa bumi dan lautan.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR