Mereka menikah pada tanggal 28 Agustus 1803. Sikap Pauline yang tidak serius, penghinaan yang nyata terhadap suaminya, dan tanda-tanda perselingkuhannya tidak diterima dengan baik oleh orang-orang Romawi.
Melalui sebuah surat, Napoleon memperingatkan adiknya untuk berupaya menghargai suaminya, berikut juga caranya untuk menghargai kebudayaan dari bangsa lain, kerabat politiknya, Romawi.
Kesehatan Pauline terus terganggu setelahnya. Borghese menyarankan agar ia mengunjungi pemandian Pisa. Pauline berniat membawa Dermide, tetapi suaminya melarang.
Sebagai gantinya, anak berusia enam tahun itu tinggal bersama saudara laki-laki Borghese. Nahas, pada tanggal 14 Agustus 1804, saat Pauline tak bersamanya, Dermide meninggal karena demam dan kejang-kejang.
Pauline menyalahkan Borghese atas kematian Dermide! Setelah saat itu, mereka bermusuhan dan tidak memiliki aktivitas yang intens dalam kebersamaannya.
Pada tahun 1806 Napoleon mengangkat Pauline Bonaparte Borghese sebagai Putri dan Adipati Wanita Guastalla, di Italia. Pauline segera menjual kadipaten itu ke Parma seharga enam juta franc, dan hanya mempertahankan gelar Putrinya.
Borghese memesan patung Pauline yang terkenal dari pematung Italia paling terkenal saat itu, Antonio Canova. Ia memutuskan untuk berpose telanjang sebagai Venus Victrix, sehingga membuat suaminya terkejut.
Venus Victrix adalah patung potret neo-Klasik setengah telanjang seukuran manusia yang dibuat oleh pematung Italia Antonio Canova.
Suaminya bertanya, "apakah kau merasa tidak nyaman berpose telanjang di depan seorang seniman?" Pauline mengelak dan melumrahkan hal tersebut. Meski demikian, suaminya masih memaafkan pebuatannya.
Sejatinya, Pauline tak pernah mendapatkan pernikahan yang bahagia. Kekayaan dan gelar Pangeran Borghese sangat berguna. Meskipun keduanya tetap menikah, mereka hidup terpisah.
Baca Juga: Kisah Kasih Desiree Clary, sang Mantan Kekasih Napoleon Bonaparte
Source | : | Shannon Selin |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR