Misalnya, kata John Simonis, salah satu penulis penelitian dan mahasiswa sarjana teknik listrik dan komputer, tingkat kelembapan wilayah tempat perangkat mereka digunakan dapat memengaruhi efektivitas kemampuan pengumpulan airnya.
"Dibandingkan dengan sistem roda pengering tradisional, sistem kami memiliki kemampuan untuk diskalakan secara lebih dinamis agar sesuai dengan kebutuhan lingkungan," kata Simonis. "Karena perangkat kami lebih modular, ada banyak ruang untuk adaptasi."
Para peneliti itu juga mencatat bahwa tempat-tempat seperti Filipina, Indonesia, Haiti, dan bahkan Ohio adalah beberapa tempat di mana tingkat kelembapan standar akan cukup tepat agar prototipe mereka mencapai efisiensi maksimum.
Air yang dihasilkan dari perangkat mereka siap diminum, kata Simonis, tetapi karena perangkat mereka juga dibuat dengan bahan cetak 3D yang dapat rusak seiring waktu, harus disaring secara ketat untuk membatasi jumlah mikroplastik yang dapat tertelan seseorang jika mereka langsung meminumnya.
Menurut statistik yang disediakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hanya sekitar 0,5% air di bumi yang merupakan air tawar dan aman untuk dikonsumsi manusia. Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh perang, polusi, dan perubahan iklim juga tetap menjadi faktor risiko krisis air global yang sedang berlangsung.
Karena bencana alam dan keadaan darurat internasional akan terus memperburuk masalah ini, sangat penting untuk menemukan cara untuk memanen air secara kreatif guna mendukung populasi yang terpinggirkan, kata Qudsia Tahmina, salah satu penulis studi dan profesor madya praktik di bidang teknik listrik dan komputer.
Meskipun demikian, memastikan konsistensi perangkat yang dapat memanen air dari udara ini akan membantu membuat proses tersebut lebih ekonomis dan lebih layak, catat studi tersebut. Ini adalah tujuan yang jika tercapai, akan berdampak pada setiap aspek kehidupan di bumi, kata LaRocco.
"Kami berharap bahwa air bersih untuk seluruh dunia bukan hanya mimpi belaka," katanya.
Dengan menggunakan model prototipe ini, masyarakat dapat bereksperimen dengan membuat dehumidifier mereka sendiri. Namun, meskipun prototipe mereka saat ini ditujukan untuk penggunaan individu, di masa mendatang, alat itu dapat dengan mudah dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga atau komunitas yang lebih besar, kata Simonis.
"Ada kemungkinan untuk mengembangkan alat versi besar dari prototipe kami ini," katanya. "Alat itu dapat mengekstraksi air sebanyak mungkin dalam waktu yang terbatas dan memperoleh efisiensi energi yang sama seperti seseorang yang mungkin memiliki perangkat yang lebih kecil tertapi menjalankan perangkatnya secara terus-menerus."
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR