Orang Yunani memutuskan untuk bertahan di celah Thermopylae, dan dengan pasukan kecil, mereka berhasil menahan celah itu selama dua hari sebelum akhirnya dikalahkan pada hari ketiga.
Angkatan laut Yunani menjaga armada Persia tetap sibuk dalam serangkaian pertempuran di Tanjung Artemisium untuk melindungi pasukan darat di Thermopylae. Pada akhirnya, kekalahan Yunani di Thermopylae menyebabkan angkatan laut Yunani mundur ke pelabuhan Piraeus untuk membantu evakuasi penduduk Athena.
Dalam Pertempuran Artemisium, Persia kehilangan 400 kapal, sementara Yunani hanya kehilangan 100 kapal. Namun, armada Persia masih sangat kuat dan unggul dalam jumlah.
Angkatan laut Yunani terdiri dari kapal-kapal dari berbagai negara-kota, dengan Athena menyumbangkan 180 kapal, diikuti oleh Korintus dengan 40 kapal.
Sejarawan Yunani Herodotus mencatat total armada Yunani berjumlah 378 kapal, meskipun hitungannya hanya mencapai 371. Sementara itu, menurut Herodotus, armada Persia pada awal pertempuran berjumlah 1.207 kapal.
Angka ini muncul dalam catatan sejarah sejak 472 SM dan didukung banyak sejarawan kuno. Sejarawan modern umumnya menerima angka ini, tetapi beberapa mengusulkan estimasi yang lebih rendah, antara 600 hingga 800 kapal trireme.
Orang Yunani Memanfaatkan Angin dalam Pertempuran Salamis
Para ahli percaya, Athena Klasik yang telah memberi dasar budaya Barat termasuk filsafat, sastra, dan pemerintahan demokratis, hanya berkembang setelah orang Yunani akhirnya memenangi perang Persia melalui banyak pertempuran di darat dan laut.
Seperti Pertempuran Thermopylae, kepahlawanan dalam Pertempuran Salamis telah mencapai status legendaris.
Negara-kota Yunani yang bersatu menggunakan sekitar 370 kapal trireme, sedangkan Persia memiliki lebih dari 1.000 kapal, menurut sumber kuno. Namun, Persia, di bawah pimpinan Raja Xerxes, berencana menghancurkan Yunani yang kalah jumlah dengan kekuatan besar armada mereka.
Pemimpin angkatan laut Yunani, Themistokles, yang sadar akan jumlah kapal Persia, memancing mereka ke Selat Salamis yang sempit, tempat kapal-kapal Yunani menunggu.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR