Sepuluh tahun setelah kematian Gaudi, fasad Nativity selesai dibangun.
Gaudi sendiri tampaknya menyadari bahwa ia tidak akan hidup untuk melihat selesainya Sagrada Familia. Arsitek tersebut diduga mengatakan bahwa “Klien saya tidak terburu-buru.” Ia melontarkan pernyataan itu sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang mengapa proyek tersebut memakan waktu begitu lama.
Karena "firasat" ini, Gaudi menyiapkan banyak gambar dan model Sagrada Familia. Maka, penerusnya dapat melanjutkan pekerjaannya.
Sayangnya, Perang Saudara Spanyol pecah pada tahun 1936 dan Sagrada Familia dirusak. Selain itu, banyak rencana dan model bangunan karya Gaudi yang hancur.
Meskipun demikian, sebagian material berhasil diselamatkan dari bengkelnya. Jadi, dengan foto yang dipublikasikan dan sisa-sisa material, proyek tersebut pun bisa dilanjutkan. Namun, dalam beberapa dekade berikutnya, Sagrada Familia menghadapi masalah lain.
Pembangunan Sagrada Familia sepenuhnya bergantung pada sumbangan swasta. Jadi ada periode waktu yang panjang ketika pekerjaan melambat atau dihentikan sama sekali. Hal ini terjadi sebagai akibat dari dana yang tidak mencukupi.
Keadaan mulai berubah pada awal abad ke-21. Sebagai hasil dari industri pariwisata modern, Barcelona menjadi pusat wisata. Kota ini menarik jutaan pengunjung setiap tahun. Sagrada Familia juga menjadi tujuan wisata, dikunjungi oleh sekitar empat juta orang setiap tahunnya.
Tiket diperlukan untuk memasuki basilika tersebut. Jadi, Sagrada Familia menerima aliran dana yang stabil selama dua dekade terakhir. Status Sagrada Familia juga meningkat selama abad baru. Pada tahun 2005, bangunan tersebut ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, sebagai bagian dari "Karya Antoni Gaudi." Lima tahun kemudian, bagian tengah gereja ditahbiskan oleh Paus Benediktus XVI, yang juga menyatakan Sagrada Familia sebagai basilika kecil.
Detail Sagrada Familia
Gaudi menyeimbangkan desain Neo-Gotik asli menjadi struktur yang dirancang untuk berdiri sendiri tanpa penyangga internal atau penopang eksternal. Hasilnya adalah hutan simbolis yang rumit dari pilar heliks, kubah dan dinding samping hiperboloid, dan atap paraboloid hiperbolik. Semua itu adalah visi ekspresionis Gaudi tentang katedral abad ke-20.
Gaudi menggunakan simbolisme visual untuk mengungkapkan banyak misteri iman Katolik. Gaudi menjadi semakin saleh saat mengerjakan Sagrada Familia. Setelah 1910, ia meninggalkan hampir semua pekerjaan lainnya dan akhirnya mengasingkan diri di lokasi tersebut. Gaudi tinggal di bengkelnya.
Source | : | britannica,Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR