Dorongan keluar mencari sumber cahaya semakin bertambah berkat insting alami untuk kawin. Bagi laron, cahaya adalah tanda lingkungan stabil yang bebas dari ancaman predator.
Sayangnya, cahaya yang kita buat seperti lampu mengganggu proses alami laron untuk bernavigasi. Cahaya buatan menyebabkan mereka berkerumun ke sumber cahaya dan terjebak di sekitarnya. Beberapa ahli serangga berpendapat bahwa perilaku ini mengalami evolusi dari awalnya laron menjalani proses reproduksi dengan cahaya alami, terkadang membingungkan mereka dengan cahaya buatan.
Laron memang kerap mengganggu karena sering menjadi bangkai di sembarang tempat sekitar rumah. Mereka juga adalah rayap yang sering memakan kayu dan bahan-bahan organik lainnya. Meski demikian, laron punya peran ekologis dalam proses daur ulang, sehingga membantu dekomposisi dan mengembalikan unsur hara ke tanah.
Kehidupan laron yang rentan berkontribusi dalam rantai makanan bagi spesies predator. Tanpa laron, burung-burung dan kadal tidak dapat singgah untuk menghidupi lingkungan secara berkelanjutan.
Source | : | Gramedia.com,Rentokill |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR