Nationalgeographic.co.id—Pada tanggal 3 Desember 1926, penulis misteri terkenal Agatha Christie menghilang di tengah malam. Ia tidak terlihat selama 11 hari. Apa yang sebenarnya terjadi?
Berbagai teori tentang penyebab menghilangnya sang penulis pun dilontarkan. Mulai dari bunuh diri hingga pembunuhan. Bahkan ada yang menyebutkan perihal gangguan saraf hingga tipuan publisitas untuk penulis tersebut.
Saat itu, Agatha Christie telah menghasilkan enam novel misteri dalam enam tahun. Ia menikmati kesuksesan yang sederhana tetapi belum menjadi nama yang terkenal.
Agatha Christie akhirnya ditemukan sekitar 352 km jauhnya di Swan Hydropathic Hotel di Harrogate, Yorkshire, pada tanggal 15 Desember. Bermalam dengan nama samaran, dia tampaknya menderita amnesia.
Agatha Christie membaca surat kabar yang memuat berita tentang hilangnya dirinya di halaman depan. Ketika suaminya datang untuk menjemputnya, Agatha Christie mengenalinya sebagai sosok yang dikenalnya tetapi mengatakan dia tidak dapat mengingatnya.
“Keduanya duduk untuk makan malam yang canggung sementara wartawan mencatat untuk halaman depan hari berikutnya,” tulis Rosemary Counter di laman National Geographic.
“Misteri Novelis yang Hilang Terpecahkan,” demikian bunyi salah satu judul utama surat kabar. Namun mereka salah besar.
Seabad kemudian, penulis biografi Agatha Christie dan detektif masih terus berusaha memecahkan misteri berusia 100 tahun itu. Mengapa penulis paling terkenal di dunia menghilang selama 11 hari pada tahun 1926?
Berikut berbagai teori mengenai penyebab hilangnya sang penulis
Teori 1: Sang penulis ingin mengakhiri hidupnya
Dia mencoba mengakhiri hidupnya—lalu mencoba menutupinya. Namun, skema rumit ini mengharuskan pikiran penulis tajam dan sehat.
Baca Juga: Nimrud, Kota Kuno yang Tertaut Agatha Christie Hingga ISIS
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR