Secara teknis, seorang pelancong misterius dari Cape Town, Afrika Selatan, dipanggil sebagai Nyonya Teresa Neele.
Ya, Neele. Dari semua nama samaran yang bisa dipilih, dia memilih nama samaran wanita simpanan suaminya. Tergantung pada cara Anda melihatnya, tindakan itu bisa jadi petunjuk yang disengaja atau kesalahan bodoh. Tindakan tidak masuk akal ini juga bisa membuktikan alasan resmi Agatha Christie: kebingungan dan kehilangan ingatan.
Dalam surat kepada Charlotte, Agatha Christie mencatat gejala fisik yang mengkhawatirkan yang dapat mengarah pada fenomena kejiwaan yang langka: “Kepalaku seperti mau pecah,” tulisnya.
Sakit kepala parah dialami oleh sekitar 85 persen orang dengan gangguan disosiatif. Dan dalam lingkup itu, “dissociative fugue” yang kurang dipahami adalah salah satu di mana trauma emosional menyebabkan amnesia sementara. Penderita sering kali mengembara dan bepergian, tampak normal bagi orang yang tidak menaruh curiga.
Dan sangat bertentangan dengan gagasan bahwa Agatha Christie putus asa, “Nyonya Neele” menghabiskan waktunya dengan bergaul dengan tamu. Ia bernyanyi dan menari Charleston, tidur larut, dan menikmati sarapan di tempat tidur.
“Meskipun tampaknya bersenang-senang, Agatha Christie mengalami gangguan mental yang dahsyat,” kata Thompson.
Beberapa penulis biografi berpendapat bahwa alasan amnesia akhirnya memecahkan misteri. Namun Thompson mengatakan dia tidak mempercayai cerita amnesia itu sedikit pun.
“Sama sekali tidak. Saya pikir itu adalah sesuatu yang mereka buat sebagai cerita sampul.” Jika penulis tidak ingin menjelaskan apa pun lagi, kehilangan ingatan adalah alasan yang sangat tepat.
Teori 3: Agatha Christie ingin membalas dendam pada suaminya
Seorang detektif pintar seperti ciptaannya yang paling terkenal, Hercule Poirot, pasti akan menemukan tersangka yang paling mungkin. Tersangka itu adalah suami Agatha Christie, perwira penerbangan Perang Dunia I yang gagah berani, Archibald Christie. Mereka telah menikah selama 12 tahun dan memiliki seorang putri berusia 7 tahun, Rosalind.
Apakah pernikahan keduanya bahagia? Archie mengatakan demikian kepada para penyelidik. Para penyidik awalnya menganggap suaminya sebagai pria terhormat dan pahlawan perang tetapi semakin curiga.
Ada sebuah petunjuk yang relevan. Istrinya telah meninggalkan sebuah catatan, kata Archie kepada polisi, tetapi dia sudah membaca dan menghancurkannya.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR