Selain itu, ditemukan potensi interaksi senyawa aktif dengan protein matriks metalloproteinase (MMP), yang berfungsi memecah kolagen lama untuk memberi ruang bagi pembentukan jaringan baru.
Proses ini memungkinkan luka sembuh dengan risiko pembentukan keloid yang lebih rendah, karena kolagen yang dihasilkan lebih terorganisasi dan menyerupai struktur jaringan normal.
Penelitian ini menunjukkan bahwa gel duri landak memiliki potensi besar sebagai alternatif pengobatan luka, khususnya di wilayah dengan akses terbatas terhadap produk medis modern.
Selain itu, gel duri landak ini juga menawarkan efisiensi biaya dan mudah diaplikasikan, menjadikannya solusi yang cocok untuk skala medis maupun kebutuhan sehari-hari.
Meski hasil awal riset ini sangat menjanjikan, Andhika menekankan, penelitian ini masih tahap awal. Uji klinis lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas gel pada manusia.
Selain itu, pengembangan formulasi yang lebih stabil juga menjadi prioritas untuk menjadikan produk ini layak dipasarkan secara luas.
“Dengan pengujian lebih lanjut, gel ini berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi produk komersial yang efisien dan terjangkau,” paparnya.
Andhika menyimpulkan, gel duri landak merupakan inovasi menjanjikan untuk penyembuhan luka bakar dan luka iris. Efektivitasnya terbukti setara dengan produk komersial, baik dari segi penutupan luka secara makroskopik maupun kondisi jaringan secara mikroskopik.
Selain itu, tingkat mortalitas tikus yang rendah menunjukkan bahwa gel ini aman digunakan.
Ke depannya, pengembangan gel duri landak sebagai solusi medis diharapkan dapat memberikan manfaat besar, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan alternatif pengobatan luka yang aman, efektif, dan terjangkau.
Hasil penelitian ini juga membuka jalan bagi eksplorasi lebih lanjut terhadap potensi medis dari sumber daya alam di Indonesia yang sebelumnya kurang dimanfaatkan. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati sehingga tentu masih banyak potensi bahan medis lainnya yang belum dieksplorasi.
Source | : | Brin.go.id |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR