"Jadi kami menyadari bahwa dari hari ke hari kami harus semakin komitmen untuk semakin menurunkan emisi karbon itu sendiri," ujar Dodo, sapaan Widagdo. "Dan kami menggandeng IKAMaT jujur karena kami melihat bahwa penting untuk kami menggandeng komunitas dan juga masyarakat agar penanaman pohon ini tidak menjadi sekadar acara seremonial. Tetapi yang lebih penting itu juga pemantauan, ya untuk memantau tumbuh kembang dari tanaman itu sendiri."
PGN menyatakan komitmennya untuk memantau dan merawat 5.000 bibit mangrove yang telah ditanam ini setidaknya hingga selama setahun ke depan dan bisa diperpanjang lagi. Upaya perawatan mangrove ini dilakukan PGN dengan menggandeng Kelompok Ngebruk Lestari (Kenari), kelompok warga binaan IKAMaT warga dari Desa Ngebruk, kampung yang menjadi lokasi Semarang Mangrove Center.
"Kami berharap bahwa kegiatan hari ini tidak hanya bermanfaat buat Perusahaan Gas Negara dan juga tidak hanya menjadi seremonial belaka, tetapi benar-benar bermanfaat buat masyarakat sekitar, dimana kemarin kemarin juga diskusi dengan warga bagaimana program IKAMaT dalam penanaman mangrove ini berdampak besar terhadap ekonomi masyarakat," tegas Dodo.
Dodo juga berharap bahwa kegiatan terkait mangrove di Semarang Mangrove Center ini bisa terus berkembang dan PGN siap untuk terus mendukungnya. "Bisa juga dikembangkan menjadi tempat pariwisata," usul Dodo.
"Jika memang ada komunitas yang mau mengelola, kita juga akan berkomitmen terhadap itu. Nanti dari komunitas pengelola itu bisa dikembangkan lagi dengan UMKM-UMKM yang bisa berkembang sehingga itu tadi life cycle atau perputaran ekonomi yang ada itu bisa memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat."
Editor in Chief National Geographic Indonesia, Didi Kaspi Kasim, mengatakan bahwa kita "sekarang sedang mengejar keberpihakan yang lebih jauh lagi. Kita mengejar dampak yang lebih jauh lagi demi carbon offset kita."
"Jadi, kita, negeri ini dengan garis pantai sepanjang ini dan kemampuan mangrove-mangrove ini menyerap karbon, saya pikir seharusnya kita menjadi negara adidaya climate ya, kita menjadi negara climate super power. Artinya teman-teman di Mangkang Wetan yang memiliki kawasan seperti ini seharusnya berdigdaya dengan kawasan mangrovenya," ucap Didi.
Didi berharap "usaha kita" dan "keringat kita" melangkahkan kaki sampai di Semarang Mangrove Center dan melakukan penanaman mangrove ini bisa menjadi sebuah inspirasi untuk memicu lebih banyak keberpihakan lagi kepada pesisir.
"Saya pikir kita harus mempunyai sudut panjang yang baru yaitu sudut panjang pesisir sebagai halaman muka rumah kita," kata Didi "dan kita hidup menjaga peluang bumi untuk menjadi lebih baik dengan pengelolaan pesisir."
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR